Pascafenomena Panic Buying Gas Elpiji Subsidi, Permintaan Bright Gas di Kediri Meningkat Drastis

Kediri, tvOnenews.com - Pascasulitnya mendapatkan gas elpiji 3 kilogram beberapa pekan lalu di wilayah Kediri, berdampak pada permintaan Bright Gas di Kediri Raya. Pascadilakukan sosialisasi subsidi tepat pada bulan Juli-Agustus, permintaan LPG 3 kilogram meningkat signifikan. 

Area Manager Communication & Relation Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi mengatakan, tingginya konsumsi tak lepas dari kesadaran masyarakat yang tidak berhak menggunakan LPG Subsidi kini mulai beralih menggunakan tabung non subsidi.

“Kontributor terbesar adalah sektor usaha peternakan, kemudian usaha laundry, disusul konsumen rumah tangga. Kami berterimakasih masyarakat Kediri telah memulai memberi contoh yang baik. Harapannya mampu menular ke kota/kabupaten lainnya,” katanya.

Total konsumsi tabung LPG di Kediri Raya pada bulan Januari hingga Juni sebesar 640 metrik ton, sementara pada bulan Juli-Agustus saja jumlah konsumsi masyarakat sudah mencapai 335 metrik ton. Artinya rata-rata konsumsi bulanan meningkat sebesar 61,5 metrik ton atau sebesar 58 persen dari konsumsi normal bulan Januari-Juni.

Peningkatan permintaan dampak dari gencarnya sosialisasi penukaran tabung kepada konsumen yang tidak berhak menggunakan elpiji bersubsidi oleh pemerintah daerah baik provinsi, kota maupun Kabupaten Kediri bersama Pertamina. 

“Semenjak fenomena panic buying LPG 3kilogram kemarin, Pertamina gencar melakukan sosialisasi. Akibatnya banyak warga yang menukarkan tabung LPG 3 kilogram ke Bright Gas 5,5 kilogram dan 12 kilogram di pangkalan LPG. Selama lebih dari sebulan terakhir kami juga membuat layanan tukar tabung 3 kilogram pada event Car Free Day Kota Kediri di Jalan Dhoho,” tambahnya.

Setelah adanya Surat Edaran Gubernur Jatim Tanggal 28 Juli 2023 tentang distribusi LPG 3 kilogram tepat sasaran, salah satu poinnya adalah ASN dilarang menggunakan LPG 3 kilogram langsung disambut ofensif Pemda Kabupaten maupun Kota Kediri.