- tim tvone - agus wibowo
Guru Bully Siswa di Pacitan, Begini Pengakuan Pelaku
Pacitan, tvOnenews.com - Sebuah aksi tak terpuji dilakukan oleh seorang guru kepada siswanya. Guru tersebut diduga menjadi pelaku bully kepada salah satu siswa perempuan di sekolahnya. Aksi tak terpuji itu dilakukan di depan puluhan siswa lain yang saat itu sedang belajar.
Insiden tersebut terjadi di SMKN 1 Pacitan, Senin (28/8). Guru perempuan tersebut diketahui berinisial NH. Ia merupakan seorang guru teknik komputer dan jaringan. NH mengaku bahwa memang benar dirinya melontarkan kata-kata terhadap siswa itu yang mungkin tidak harusnya ia ucapkan, dan dilakukan di depan siswa lain.
"Iya, saya memang mengatakan itu. Ya kalau mau nikah saya biayai secukupnya. Berapa 15 juta?," terangnya.
Meski meneteskan airmata, pengakuannya dihadapan Kepala Sekolah SMKN 1 Pacitan, Joko Supriyadi pun dikatakan tidak ada penyesalan. Bahkan dirinya tidak takut jika nantinya harus berhadapan dengan hukum.
"Maaf, saya menangis bukan karena menyesal ataupun takut berhadapan dengan hukum. Saya akan hadapi semua, itu saja," sambungnya.
Insiden itu berawal saat guru menanyakan siswanya yang tidak berada di ruangan. Salah satu siswa menjawab di atas tiduran di kelas pacarnya. Seketika itu pula guru meminta seorang siswa untuk memanggil IL dan pacarnya itu.
Ketika kedua siswa itu sudah berhadapan dengan guru tersebut, mereka berdua justru mendapat perlakuan yang tidak pantas diucapkan oleh seorang guru.
Menurut informasi sejumlah teman korban, bahwa korban tidak tidur dengan IL. Korban HN saat itu berada di kantin bersama dengan teman-teman kelasnya. Bahkan mereka berdua sudah tidak pacaran.
"HN pas itu tidak ada di kelas bersama dengan IL. Ya disangkakan bu guru tidak benar," jelas SJ, salah seorang teman HN.
Atas peristiwa itu, Kepala Sekolah SMKN 1 Pacitan sudah memanggil NH dan pihak keluarga korban, namun hingga saat ini belum menemui kata sepakat untuk berdamai, karena guru tersebut bersikukuh pada perlakuannya benar adanya.
Keluarga korban meminta guru terduga pelaku bully itu dimutasi agar peristiwa serupa tidak terulang kembali, serta yang terpenting psikologi dan mental siswa kembali seperti semula, sebelum peristiwa itu menimpanya. (asw/hen)