- Mohammad Mahrus/tvOne
Luka Tak Wajar pada Kemaluan dan Dubur di Jasad Santri Ponpes Lamongan, Polisi Periksa 19 Santri dan Pengurus Ponpes
Lamongan, tvOnenews.com - Pasca tewasnya MHN, seorang siswa yang juga santri di Ponpes Tarbiyatut Tholabah Kranji Paciran, Kabupaten Lamongan, diduga karena adanya penganiayaan akibat luka tak wajar.
Satreskrim Polres Lamongan melakukan pemeriksaan terhadap belasan santri dan sejumlah pengurus Pondok Pesantren, Senin (28/8/2023).
Sebelumnya, seorang santri Ponpes Tarbiyatut Tholabah Kranji Paciran yang berinisial MHN ditemukan tewas diduga akibat dianiaya, pada Jumat (24/8/2023).
Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda Anton Krisbianto.
Total santri yang menjalani pemeriksaan oleh petugas Satreskrim Polres Lamongan berjumlah 17 orang.
Semuanya menempati satu kamar asrama pondok bersama korban. Sementara pengurus ponpes yang diperiksa berjumlah 2 orang.
Menurut Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda Anton Krisbianto, kasus meninggalnya santri Ponpes Tarbiyatut Tholabah dalam kondisi tidak wajar, masih dalam proses penyelidikan.
"Saat ini penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap 17 santri yang tinggal se-asrama bersama korban," kata Anton Krisbiantoro.
Sementara, Sekretaris Ponpes Tarbiyatut Tholabah bagian putra Rendi mengatakan, saat kejadian ia memang berada di pondok pesantren, namun ia baru mengetahui korban meninggal pada Jumat pagi.
"Saat kejadian saya di pondok, tapi saya tidak tahu. Tahu pagi hari setelah pengasuh pondok diperiksa dan saya tidak ikut membantu karena saya ada kegiatan di kampus," ujarnya.
Rendi mengaku tidak tau persis penyebab kematian korban. Rendi juga tidak ikut mengurusi korban pada saat dibawa ke rumah sakit.
"Saya tidak mengetahui penyebab kematian korban, saya ke Polres ini hanya mendampingi para santri yang diperiksa," tambah Rendi kepada awak media.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang santri Ponpes Tarbiyatut Tholabah Kranji Paciran berinisial MHK (15) kelas X MTs meninggal dunia dalam keadaan tidak wajar pada Jumat pagi.
Setelah dibawa ke rumah sakit, kondisi jasad korban penuh luka lebam pada bagian kemaluan serta di bagian dubur dan kepala.
Selain itu, terdapat pula luka lebam di dada, paha, dan betis korban.
Hal itu diketahui dari hasil CT scan oleh dokter ahli forensik pada saat jenazah dibawa ke rumah sakit RSUD Soegiri Lamongan
Terhadap temuan yang tidak wajar tersebut, keluarga korban langsung melaporkan kematian anaknya yang dianggap tak wajar dalam luka-lukanya itu ke Polres Lamongan.
Pihak keluarga juga meminta izin dilakukan otopsi untuk melihat kejelasan penyebab kematian korban. (ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini