- tvOne - happy oktavia
Polemik Kapal Ikan Sandar di Tanjung Wangi, KSOP : Mereka Bukan Prioritas
Banyuwangi, tvOnenews.com – Polemik sandarnya kapal ikan di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi berlanjut. Ternyata, kapal ikan yang sandar di pelabuhan umum ini bukanlah prioritas.
Namun, hanya cadangan. Artinya, ketika pelabuhan sibuk dengan kapal barang, kapal ikan harus minggir. Hal ini dibenarkan Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tanjung Wangi, Syamsurizal, Senin (4/9) siang.
Menurutnya, sandarnya kapal ikan di Tanjung Wangi didasari permintaan Syahbandar Perikanan Nusantara di Prigi, Trenggalek.
“Jadi, kami hanya melakukan pelayanan. Kewenangan memilih sandar itu ada di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Dalam hal ini Syahbandar Perikanan Nusantara Prigi,” kata Syamsurizal via telepon.
Permohonan sandarnya kapal ikan itu didasari faktor cuaca yang tidak bersahabat. Sehingga, kapal ikan itu tidak sandar di Pelabuhan Perikanan Masami yang tak jauh dari Pelabuhan Tanjungwangi.
“Katanya di Pelabuhan Masami itu tidak bisa sandar karena cuaca, sehingga meminta kami memberikan sandar,” jelasnya.
Karena statusnya pelabuhan umum, pihaknya memberikan kesempatan setiap kapal untuk sandar. Namun, khusus kapal ikan, tetap melihat kondisi dermaga. Artinya, ketika dermaga penuh dengan kapal barang, kapal ikan harus menunda untuk bersandar.
“Jadi, kami prioritaskan kapal barang dulu. Jika tidak ada tempat, kami bisa menolak. Kapal ikan diminta menunda dulu,” jelasnya lagi.
Terkait polemik kapal ikan ini, pihaknya memastikan tidak memiliki kewenangan mengaturnya. Sebab, aturan kewenangan sandar dan berlayar kapal ikan berada di KKP. Apalagi, muncul Peraturan Menteri KKP yang memberikan tiga pelabuhan di Banyuwangi untuk bongkar kapal ikan. Salah satunya, Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi.
“Kami hanya memenuhi permintaan. Karena yang memilih sandar dan keselamatan berlayar kapal ikan adalah KKP,” tegasnya.
Sebelumnya, pengusaha Pelabuhan Perikanan swasta Masami di Banyuwangi meradang, terancam tutup. Penyebabnya, mereka ditinggal kapal ikan dan memilih sandar ke Pelabuhan Tanjung Wangi yang berstatus milik negara. Padahal, pelabuhan bernama Masami ini baru dibuka awal Januari 2023.
Sepinya pelabuhan ini dipastikan akan berlanjut seiring turunnya Keputusan Menteri (Kepmen) Kelautan dan Perikanan No 139 Tahun 2023 tentang Penetapan Pelabuhan yang Memenuhi Syarat Perikanan Pasca Produksi atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak dari Pemanfaatan Sumber Daya Alam Perikanan. Dalam Kepmen tertanggal 15 Agustus 2023 ini, Pelabuhan Perikanan di Banyuwangi jumlahnya bertambah. Awalnya hanya Pelabuhan Perikanan Masami yang dikelola swasta, ditambah Pelabuhan Tanjung Wangi dan Pelabuhan Muncar yang berstatus plat merah. (hoa/gol)