- zainal arifin
Tipu Tujuh RS di Jawa dan Kalimantan, Berikut Rekam Jejak Perjalanan Dokter Gadungan Susanto
Hasilnya, dokumen fiktif itu membuat Santoso diterima kerja.
“Saat itu sekitar bulan Maret 2020 Covid 19 sedang ramai melanda Tanah Air, sehingga kebutuhan kami merekrut dokter tetap kita lakukan meski secara daring, dari situlah Susanto memanfaatkan situasi karena seluruh administrasi rekruitmen dilakukan secara daring,” ujar Imron Soewono, Executive Vice President Corporate Secretary PT Pelindo Husada Citra Rabu (13/9).
Susanto pun melakoni pekerjaan itu selama dua tahun dengan setiap bulan menerima honor Rp7 juta, ditambah tunjangan.
Tipu-tipu itu terbongkar ketika perusahaan mengurus perpanjangan kontrak kerja Santoso.
Direktur Utama PT PHC dr Subardjo mengaku telah kecolongan. Bahkan, sebelum kasus ini terungkap, Santoso rencananya akan mendapat kontrak kerja selama 7,5 tahun. Untuk dua tahun berikutnya.
Kendati tertipu, dia memastikan tidak ada pasien yang menjadi korban.
“Dia tugas sebagai dokter umum di klinik OHiH. Melayani tes kesehatan pekerja Pertamina sebelum kerja. Tugasnya hanya mengecek kesehatan pekerja, bukan memberi resep obat,” ujarnya.
Kisah Santoso ini lumayan menggerkan publik. PT PHC berharap kasus tersebut bisa dijadikan pelajaran, terutama bagi perusahaan yang sedang membuka lowongan kerja, agar lebih teliti memeriksa dokumen-dokumen pelamar kerja.