- Kasianto
Petani Jagung di Nganjuk Resah, Tanamannya Terancam Gagal Panen Diserang Hama Tikus
Nganjuk, tvOnenews.com - Petani jagung di Kabupaten Nganjuk tengah menghadapi tantangan serius dengan munculnya wabah hama tikus yang mengancam tanaman mereka. Para petani yang bergantung pada hasil panen jagung sebagai sumber penghidupan mereka saat ini merasa resah, tanaman mereka diserang hama tikus yang merusak.
Tikus yang bermunculan dalam jumlah besar telah menyebabkan kerusakan yang signifikan pada ladang-ladang jagung di Dusun Kates, Desa Pacewetan, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk.
Hama tikus merusak tanaman jagung milik petani. Tikus memakan biji jagung sehingga terlihat bonggolnya, bahkan daun hingga batangnya pun juga ikut rusak.
Salah seorang petani bernama Aminuddin (55) mengaku, sangat khawatir dengan serangan tikus ini.
“Kami telah bekerja keras untuk menanam jagung, tetapi sekarang tanaman kami dalam bahaya. Kami perlu bantuan dan solusi yang efektif untuk mengendalikan hama ini sebelum lebih banyak kerusakan terjadi,” keluhnya.
Puluhan hektare tanaman jagung milik petani di Dusun Kates, Desa Pacewetan, Kecamatan Pace, Nganjuk yang diserang hama tikus, diketahui petani sejak umur tiga minggu masa tanam pada pertengahan bulan Juni lalu.
Menurut Salah Aminuddin, dari luas lahan yang ditanam jagung, setengah hektare diantaranya diserang hama tikus. Kendati demikian, ia tidak bisa berbuat banyak sehingga hanya bisa pasrah menerima keadaan karena tanaman jagung yang diserang sudah sangat parah.
"Dampak serangan hama tikus tersebut, saya merugi diperkirakan mencapai Rp6 juta dalam satu hektare tanaman jagung, enam juta itu biaya pembelian bibit dan tanam. Namun, itu termasuk biaya olah tanah atau pekerja," kata Aminuddin, Rabu (21/9).
"Kalau dihitung termasuk biaya olah tanah dan pekerja bisa lebih dari Rp6 juta, kerugian itu bagi petani jagung sangat tinggi, padahal itu olah tanah dan tanam jagung para petani lebih memilih dikerjakan sendiri," ujar Aminuddin.
Sementara tanaman jagung di Dusun Kates, Desa Pacewetan mencapai 27 hektare dan perempatnya sudah rusak di serang hama tikus.
Para petani berharap, pemerintah atau pihak berwenang membantu mereka melindungi tanaman jagung mereka dari serangan tikus.
"Keberhasilan dalam mengatasi hama tikus ini akan sangat menentukan bagi masa depan pertanian jagung di Desa Pacewetan. Petani juga meminta kepada pemerintah agar segera mencari solusi agar petani jagung tidak terlalu merugi," imbuh Aminuddin.
"Kalau bisa selain mencarikan solusi mengatasi serangan hama tikus, juga memberikan bantuan lain seperti pupuk sesuai kebutuhan petani, karena selama ini para petani masih kesulitan mendapat pupuk yang dibutuhkan," pungkas Aminuddin. (kso/far)