- tim tvOne/Zainal Arifin Azhari
Begini Kronologi Permainan Tebak-tebakan Bola Kepala yang Berujung Kekerasan di Surabaya
“Guru telepon ayahnya, leher (R) kena tendang teman terus benjolan. Jadi saya ke sini (RS) sudah dikasih alat penyangga leher ini. Saya gak tahu sebenarnya bagaimana anaknya juga diam, ditanya diam. Saya tanya diam,” katanya.
“Lama-lama baru ngomong, kalau dia ada yang mukul dan nempeleng ada yang satunya nendang bagian leher belakang,” tutur EW.
EW juga menceritakan sempat ada intimidasi dari beberapa kawan sekelas R.
Namun ia sudah tidak mempermasalahkan karena hasil rontgen R tidak ditemukan luka serius.
“Tiga orang (yang mengintimidasi). Sebenarnya menerima ya tidak. Namanya juga anak digitukan. Tapi kondisinya dirontgen baik-baik saja, gak kenapa-kenapa jadi ya sudah dapat penanganan,” jelasnya.
Keluarga dan anak-anak yang intimidasi juga sudah meminta maaf, dan menjenguk R.
Sementara, dari pihak sekolah, rencananya akan memberikan pernyataan ke media pada Senin (25/9/2023) pagi.