- miftakhul erfan
Ribuan Glondongan Kayu Mahoni di TPK Perhutani Ngawi Terbakar Dampak Kebakaran Lahan
Ngawi, tvOnenews.com - Ribuan gelondong kayu Mahoni di Tempat Penimbunan Kayu (TPK) milik Perhutani di RPH Banjarejo, KPH Ngawi tepatnya di pinggir jalan raya Ngawi-Solo masuk Desa Banjarbanggim, Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi, terbakar. Jumat (22/9) malam.
Kayu yang terbakar ini adalah kayu produksi hasil hutan pada petak 49 blok rimba, wilayah hutan Ngawi. Belum diketahui pasti berapa total kayu yang terbakar, karena hingga Jumat malam masih dilakukan pemadaman.
Kapolsek Pitu, AKP Karno membenarkan, bahwasanya telah terjadi kebakaran di area Tempat Penimbunan Kayu (TPK). Kebakaran sebelumnya terjadi pada semak-semak di area hutan jati dan merembet ke TPK.
“Terjadi kebakaran di petak 49 blok rimba tepatnya di TPK Banjarejo,” kata Karno.
Karno mengaku, awal kebakaran ini diketahui oleh petugas perhutani pada Jumat sore, sekitar pukul 15.00 WIB. Namun saat itu yang terbakar adalah semak-semak dan ilalang di area hutan jati tak jauh dari lokasi TPK.
Petugas pun telah berhasil memadamkan dengan alat seadanya. Namun setelah mereka pulang, api muncul kembali karena angin kencang.
“Api sebenarnya telah padam, namun saat ditinggal api kembali muncul dan merambat ke TPK, karena tidak mampu lalu minta bantuan pemadam kebakaran,” imbuhnya.
Kebakaran di TPK pada Jumat malam ini tak hanya menghanguskan tumpukan gelondongan kayu Mahoni, namun juga kayu yang masih berdiri dan belum ditebang pun ikut terbakar. Angin kencang membuat proses pemadaman terhambat.
Sebanyak lima unit pemadam kebakaran milik Pemkab Ngawi telah dikerahkan ke lokasi kejadian. Bahkan sebagian titik api telah berhasil dipadamkan. Petugas pun kini juga masih disiagakan di lokasi, sebagai antisipasi terjadi kebakaran susulan.
Belum diketahui pasti penyebab kebakaran, namun diduga kuat kebakaran tersebut terjadi akibat terbakarnya lahan di wilayah hutan jati. Sehingga api menjalar menuju Tempat Penimbunan Kayu (TPK).
“Malam ini masih ada titik-titik yang perlu dipadamkan, kita siagakan anggota karena kayu ini memang betul-betul dalam keadaan kering, takutnya ada susulan. Kalau asal api perkiraan dari lahan dan merembet ke sini,” pungkasnya.
Sesuai rencana pihak Perhutani dari Madiun akan datang ke lokasi kebakaran untuk menghitung total kayu yang terbakar termasuk nominal kerugian yang diderita. (men/far)