- tvOne - m habib
Sambangi Siswi SD Korban Dugaan Perundungan Colok Tusuk Bakso, Kak Seto Sebut Kondisi Psikologi Membaik
Gresik, tvOnenews.com - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi, Minggu (24/9) menyambangi bocah SA (7), korban kasus dugaan perundingan dengan dicolok matanya menggunakan tusuk bakso, saat lomba 17 Agustusan di lingkungan UPT SDN 263, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik yang terjadi beberapa waktu lalu.
Kak Seto, sapaan akrabnya menjelaskan bahwa, perlu adanya pemulihan psikologis pada korban SA yang mungkin sedikit mengalami guncangan. Namun demikian, menurut kak Seto saat ini kondisinya sudah mulai membaik serta cukup komunikatif dan tampak ceria.
"Saya tadi mengajak berdialog, bernyanyi, dan spontan sekali. Dia memang anak yang cerdas, dan tampak ceria. Responnya cukup positif dia. Artinya, akrab, komunikatif sekali dia. Dia juga mau foto bersama, nyanyi bersama," tutur kak Seto, Minggu (24/9).
Kak Seto yang juga seorang psikolog anak itu menambahkan, anak-anak harus dibebaskan dari segala tindak kekerasan. Baik secara verbal maupun non verbal.
"Anak betul-betul harus dilindungi dari berbagai tindak kekerasan. Dan kalau selama ini terjadi beberapa kekerasan, maka ini harus dibebaskan untuk kembali mendapatkan suasana yang gembira, baik bersama keluarga maupun di sekolah barunya," lanjutnya.
Menurutnya, bagaimana antar stakeholder terkait untuk bersama-sama menciptakan lingkungan psikologis yang aman, dan nyaman.
"Dia spontan, dan juga sudah ceria, dan ini yang harus dijaga. Kita mengedepankan kepentingan terbaik bagi anak, dan perlindungan anak," paparnya.
Kak Seto lalu menambahkan, dia juga sempat menanyakan cita-cita pada korban. Dan korban menjawab ingin menjadi seorang polisi wanita (Polwan).
"Dan waktu ditanya apa cita-citanya, mau menjadi Polwan. Kalau semangatnya untuk jadi polisi tinggi sekali. Untuk hal-hal di luar ini, jangan sampai anak kemudian jadi sasaran dibully, dan sebagainya," tandasnya.
Oleh karenanya atas kejadian ini, kak Seto berharap agar seluruh pihak berwenang bisa menciptakan Kabupaten Gresik yang layak dan ramah anak, baik di sekolah, tempat ibadah, lingkungan desa, dan sebagainya. Sehingga, bisa mendukung anak agar bertumbuh dan berkembang dengan baik. (mhb/gol)