- tim tvone - zainal ashari
Halal Lifestyle Potensi Indonesia Rebut Pasar Ekonomi Halal Dunia melalui Fesyar Regional Jawa 2023
Surabaya, tvOnenews.com - Perkembangan Ekonomi Syariah di dunia saat ini menjadi pusat perkembangan ekonomi global, dimana Brazil dan Australia menjadi negara yang menguasai pemotongan daging halal di dunia.
Kekuatan Ekonomi Syar'i justru berkembang di negara bukan mayoritas Islam, bahkan di Thailand saat ini Ekonomi Syariat berbasis Wisata Halal mulai berkembang pesat.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Jawa Timur berupaya melakukan Pemulihan Ekonomi syariah melalui halal lifestyle. Salah satu upaya memperkuat Ekonomi berbasis syariah melalui Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Regional Jawa 2023.
Doddy Zulverdi Kepala KPw BI Provinsi Jatim mengatakan, terdapat beberapa upaya penguatan sinergi dalam mendukung pengembangan ekonomi syariah di Jawa, yakni melalui penguatan rantai nilai produk halal.
Sinergi penguatan ekosistem rantai nilai produk halal di Jawa itu melalui sertifikasi halal, pengembangan Zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat (Khas) serta pengembangan Toko Bahan Baku (Tobaku) Halal,” ucapnya pada Minggu (1/10).
Selain itu, juga dengan mendorong keterbukaan ekonomi melalui digitalisasi yang berfokus pada pengembangan fitur muslim-friendly tourism di dalam platform pemasaran digital, dan digitalisasi pembayaran zona KHAS se-Jawa.
Upaya selanjutnya yang dilakukan BI Jatim yakni dengan optimalisasi zakat, infaq dan wakaf untuk kesejahteraan umat.
“Hal ini diimplementasikan melalui pengembangan ekonomi pesantren melalui optimalisasi dana ziswaf, lelang wakaf produktif, serta pelatihan berbasis kompetensi dan sertifikasi kompetensi nadzir di Jawa,” ujarnya.
Ia berharap, strategi itu dapat menjadi motor akselerasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di tingkat regional, sehingga mampu menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Dalam kesempatan itu, Rizki Ernadi Wimanda Deputi Kepala KPw BI Jatim mengatakan bahwa upaya yang dilakukan melalui Fesyar tahun ini, tercatat berdampak luas kepada masyarakat.
“Terlihat dari antusiasme masyarakat yang tinggi, untuk terus mengikuti dan berpartisipasi dalam mengikuti fesyar regional ini,” ucapnya.
Ia menyebut, pengunjung tahun ini, baik secara offiline maupun virtual mencapai sebanyak 163.940 orang.
“Dan ini terus meningkat seiring masih berlangsungnya acara,” tambahnya.
Ia berharap, dengan upaya yang dilakukan melalui halal lifestyle itu, dapat memperkuat pemulihan ekonomi syariah di Jawa.
“Indonesia sebagai negara dengan populasi umat Islam terbesar di dunia semestinya bisa menjadi pusat ekonomi berbasis syariah yang mulai berkembang pesat di dunia terutama di Eropa dan Amerika,” ungkapnya. (zaz/hen)