- tvOne - sandi irwanto
Kaesang Menjadi Ketum PSI, Pakar : Lebih Mudah Merangkul dan Mengambil Suara Kalangan Milenial dan Gen Z
Surabaya, tvOnenews.com - Guru Besar Universitas Airlangga (UNAIR) memberikan tanggapan manuver politik Kaesang Pangarep menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Geliat pergerakan partai politik menunjukan perubahan yang cukup signifikan. PSI memilih Kaesang Pangarep, anak dari Presiden Jokowi sebagai Ketua Umum (ketum). Kaesang resmi mengemban mandat tersebut.
Tentunya, hal tersebut menjadi topik pembicaraan publik. Sebab selama ini keluarga Jokowi bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Jika menilik sejak awal karir politik Jokowi selalu menggunakan PDIP sebagai kendaraan politik. Sejalan dengan langkah politik anak dan menantu Jokowi.
Prof Dra Rachmah Ida M Com PhD, Guru Besar Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), UNAIR menanggapi manuver politik Kaesang. Menurutnya, rekam jejak Kaesang selama ini belum berafiliasi dengan partai manapun. Kaesang mengawali karir politik dengan bergabung ke PSI. Hal tersebut sah-sah saja, karena merupakan hak individu dalam memilih pandangan politik.
Manuver Politik Kaesang
Prof Ida menjelaskan bahwa manuver politik dengan Kaesang bergabung PSI karena kecocokan pandangan politik. Selama ini, PSI adalah partai yang identik dengan anak muda. Selain itu, PSI juga berkesempatan mendulang suara pemilih dari pemilih muda bagi konstituen. Kepemimpinan Kaesang dengan gaya yang merangkul milenial dan gen Z terasa lebih mudah mengambil suara pemilih muda.
“Melihat PSI sebagai partai kecil dan baru. Kaesang bisa menjadi magnet untuk suara pemilih muda. Terlebih saat ini banyak gen Z yang menilai politik dengan apatis,” jelasnya.
Tudingan politik dinasti kerap mengiringi langkah Kaesang. Prof Ida menjelaskan bahwa keterlibatan Kaesang dalam partai politik bukan bagian dari politik dinasti. Selama ini anak dan menantu Jokowi mendapatkan jabatan bukan dari keputusan sepihak. Melainkan Gibran dan Bobby sama-sama berkompetisi dalam pilkada untuk mendapatkan suara rakyat.