- tvOne - tim tvOne
Gili Ginting, Pulau Terakhir dalam Ekspedisi Rupiah Berdaulat di Jatim, Pejuang Rupiah : Sangat Berkesan
Sumenep, tvOnenews.com - Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 di Provinsi Jawa Timur mendarat di pulau terakhir, Kamis (12/10). Pulau ke 5 tersebut adalah Pulau Gili Ginting.
Pulau ini terdiri dari 8 desa yang terletak di 2 pulau, yakni Pulau Raja dan Pulau Gili Ginting sebagai pusat kecamatannya. Kecamatan Gili Ginting ini dihuni kurang lebih 26 ribu warga.
Hidayat, Sekertaris Kecamatan Gili Genting mengungkapkan, kedatangan tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat sangat membantu masyarakat, terutama dalam kegiatan penukaran uang lusuh ke uang baru.
"Sebelum ada BPRS, tukar uangnya ke Sumenep harus naik kapal sekitar 1 jam. Masih naik kendaraan darat lagi sekitar 1 jam. Jadi 2 jam perjalanan untuk tukar uang," ungkap Hidayat.
"Kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat dari Bank Indonesia ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Gili Ginting, terutama di penukaran uang yang lusuh. Semoga tahun depan bisa dilaksanakan lagi," pintanya.
Kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 di Pulau Gili Ginting
Selain penukaran uang, tim Perjuang Rupiah dan personil TNI AL juga melaksanakan serangkaian kegiatan seperti di 4 pulau tujuan ERB sebelumnya. Yakni, penyaluran PSBI, layanan kesehatan gratis, sosialisasi CBP Rupiah dan pemberian 100 paket sembako.
Tuntas sudah, 6 hari perjalanan tim Pejuang Rupiah yang menaiki KRI Surabaya 591 untuk mendistribusikan uang layak edar dengan cetakan sempurna.
Ekspedisi ke 5 pulau 3T ini, mulai dari Pulau Raas, Pulau Pagerungan Kecil, Pulau Pagerungan Besar, Pulau Tanjung Kiaok dan Pulau Gili Ginting berjalan lancar, aman, dan berkesan.
Seperti yang diungkapkan Natasha Manurung, Pejuang Rupiah yang baru pertama kali mengikuti Ekspedisi Rupiah Berdaulat. Ia mengaku terkesan dengan antusias masyarakat di pulau terpencil untuk menyambut tim ERB yang datang.
"Perjalanannya menyenangkan dan berkesan, bagaimana saya bisa melihat langsung antusias masyarakat dengan menyambut dan menerima kami di pulau yang kami kunjungi dengan mengadakan penukaran uang rupiah dan program lainnya," ungkap Natasha.
Lanjutnya, kendala yang dialami selama melaksanakan ekspedisi adalah susah signal saat berada perjalanan ekspedisi ke pulau-pulau terjauh di Provinsi Jawa Timur. Namun hal tersebut tak menyurutkan semangatnya dan tim penjuang rupiah lainnya.
"Memang di tengah laut itu susah mendapatkan signal, menjadi sulit berkomunikasi baik dengan keluarga dan juga tim ERB. Namun, ketika udah dekat pulau signalnya sudah aman," kata perempuan berumur 30 tahun itu.
Selain itu, Rani Salsabila, yang juga merupakan anggota tim ERB, mengungkapkan kekagumannya melihat keragaman suku yang ada di beberapa pulau yang dikunjungi tim ERB.
"Beberapa pulau yang dikunjungi, saya melihat kultur Sulawesi disana, walapun masuk wilayah Madura. Seperti di pulau Pagerungan Kecil dan Besar, kebanyakan di sana berasal dari Suku Mandar dan Suku Bajo. Itu pengalaman yang menarik buat saya," kesan Rani.
Teguh Setya Pambudi, Ketua Tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat mengungkapkan, perjalanan ke 5 pulau kali ini berjalan sukses. Seluruh kegiatan dari hari pertama hingga terakhir berjalan lancar.
"Alhamdulilah, kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 berjalan dengan lancar dan sukses. Antusias warga di 5 pulau sangat-sangat bagus dan ingin kegiatan seperti ini dilanjutkan. Kegiatan penukaran uang, sosialisasi CBP, Penyaluran Program Bantuan Sosial Bank Indonesia, 100 paket sembako dari Baznas Jatim dan layanan kesehatan gratis ditunggu-tunggu oleh masyarakat di pulau 3 T," ungkap Teguh.
"Misi Bank Indonesia, mengedarkan uang layak edar sesuai dengan pecahan yang cukup di seluruh NKRI," pungkas Teguh.
Perlu diketahui, Ekspedisi Rupiah Berdaulat di Provinsi Jawa Timur adalah yang ke 16 di sepanjang tahun 2023. Bank Indonesia membawa uang layak edar hingga 7,7 miliar rupiah. Rangkaian kegiatan mulai dari tanggal 7 Oktober 2023 hingga 12 Oktober 2023. (gol)