- tim tvone - happy oktavia
Update Kasus Perundungan dan Penganiayaan di Banyuwangi, Korban Alami Trauma Didampingi Dispendik Banyuwangi
Banyuwangi, tvOnenews.com – Pasca mengalami perundungan dan penganiayaan, Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi memberi pendampingan kepada RDA (13). Pendampingan diberikan agar siswa SMPN 4 Banyuwangi itu dapat melalui masa trauma, sembuh dari dampak kekerasan yang dialami, dan bisa kembali bersekolah dengan aman.
"Sudah kami lakukan pendampingan. Korban sudah kami dampingi untuk bisa sampai selesai masa sulitnya," kata Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Suratno, Senin (16/10).
Selain itu, Dinas Pendidikan juga telah melakukan pembinaan kepada pihak sekolah. Kepala sekolah dan para guru dikumpulkan untuk meninjau ulang sistem penyelenggaraan pendidikan di sekolah tersebut.
"Kami meminta agar membuat sistem layanan pendidikan yang lebih sensitif sehingga bisa mendeteksi dini (jika ada masalah) disana," tuturnya.
Selain korban, Dinas Pendidikan juga akan mendampingi pelaku karena berstatus siswa dan berusia di bawah umur. Akan tetapi, proses pendampingan akan didahului dengan koordinasi dengan penegak hukum.
"Untuk terduga pelaku, kami koordinasi dengan aparat penegak hukum, sejauh mana pendampingan bisa kami lakukan. Dinas Pendidikan punya satu prinsip, baik korban maupun pelaku, sekolahnya harus tetap dijamin," tutup Suratno.
Diberitakan sebelumnya seorang siswa SMP di Kabupaten Banyuwangi menjadi korban perundungan. Korban adalah pelajar kelas VIII salah satu SMP Negeri di Banyuwangi. Korban diduga dianiaya oleh teman satu sekolah berinisial B. Akibat kejadian ini, korban harus mendapat perawatan di rumah sakit.
Kasus penganiayaan itu terjadi, Jumat (13/10). Korban dihajar sebanyak 2 kali di tempat terpisah. Pertama di lingkungan sekolah saat jam masuk. Kedua di daerah sekitar Gedung Wanita Banyuwangi ketika korban sepulang salat Jumat.
Penganiayaan pertama terjadi ketika korban ke toilet sekolah bersama seorang temannya. Pelaku tiba-tiba menghadang korban, lalu dihajar.
Tak berhenti disitu, usai shalat Jumat, pelaku mengajak bertemu korban. Lalu, pelaku kembali menghajar korban hingga terluka parah.
Tak terima dengan kejadian ini, keluarga korban melapor ke Polresta Banyuwangi. Dari keterangan keluarga korban, aksi penganiayaan ini dipicu masalah sepele, pelaku tak terima dilihatin korban. (hoa/hen)