- happy oktavia
Pemkab Banyuwangi Berikan 11 Ribu Kader Posyandu Premi Jaminan Sosial
“Saya terharu. Program ini sangat berharga bagi para seluruh keluarga kader karena melindungi mereka dari risiko pekerjaan. Semoga program ini terus dijalankan karena banyak membantu,” kata Catur.
Sementara ahli waris kader Misrani, Abdurrahim mengatakan, santunan yang diterimanya akan digunakan untuk biaya sekolah anaknya.
"Terus terang kaget juga mendapatkan santunan ini, tidak menyangka kader bisa dilindungi dengan premi ini. Ini sangat bermanfaat bagi kami, akan saya pergunakan untuk membiayai pendidikan," ujar Abdurrahim.
Pemkab Banyuwangi juga telah mengalokasikan anggaran percepatan penurunan stunting. Anggaran tersebut dialokasikan ke 25 kecamatan secara proporsional untuk intervensi nutrisi ke ibu hamil risiko tinggi (bumil risti) dan bayi di bawah dua tahun atau baduta.
Agar lancar dalam pelaksanaan, di setiap kecamatan telah dibentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang diketuai camat bersama kepala puskesmas, dengan anggota tenaga kesehatan dan elemen kader. Kecamatan bekerjasama dengan warung atau penjual sayur keliling (mlijo) menyalurkan makanan bernutrisi, seperti telur, ikan, ayam, daging kepada bayi dan dan bumil risti.
Kader posyandu khusus dilibatkan untuk monev intervensi pemberian makanan tambahan tersebut. Mereka mendampingi dan memastikan PMT yang diberikan telah dikonsumsi oleh bumil risti dan baduta yang rentan mengalami stunting. Semuanya dilaporkan secara harian lewat aplikasi Banyuwangi Tanggap Stunting. (hoa/far)