- tim tvone - happy oktavia
Buntut Penganiayaan Siswa SMP di Banyuwangi, Kasek Terancam Dicopot
Banyuwangi, tvOnenews.com – Kasus perundungan dan penganiayaan siswa di SMP Negeri 4 Banyuwangi masih bergulir. Kepala sekolah (Kasek) setempat terancam dicopot dari jabatannya. Pencopotan ini sudah mendapatkan lampu hijau dari Bupati Banyuwangi.
Wacana pencopotan ini dibenarkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Suratno. Menurutnya, pasca-tragedi perundungan di sekolah ini, Bupati langsung melakukan evaluasi kinerja Kepala SMP Negeri 4 Banyuwangi.
“Jadi, jelas ada konsekuensi. Ibu bupati sudah menyampaikan itu," kata Suratno usai paripurna di DPRD Banyuwangi, Kamis (26/10).
Sayangnya, kapan pencopotan Kasek ini masih digodok. Pihaknya masih berkoordinasi dengan Inspektorat. Sebab, pergantian jabatan tidak bisa dilakukan dengan cepat.
“Kita akan diskusikan dengan BKPP dan Inspektorat. Tapi, kode dari Bupati sudah jelas. Aksi perundungan menjadi indikator kinerja Kasek,” tegasnya.
Sementara, terkait kasus perundungan dan penganiayaan itu, pihaknya berharap bisa dilakukan diversi alias damai. Meski upaya diversi yang digelar Polresta Banyuwangi menemui jalan buntu. Sebab, pihak korban RDA (13) menolak upaya damai dari terduga pelaku B (13), sehingga kasus ini tetap berlanjut di Kepolisian.
“Kami menghormati permintaan keluarga yang ingin melanjutkan kasus ini. Masing-masing sudah memiliki kuasa hukum, kita hargai prosesnya,” jelas Suratno.
Meski begitu, pihaknya tetap memberikan pendampingan kepada para siswa yang terlibat perundungan dan penganiayaan ini. Termasuk memastikan pendidikannya tetap terlayani dengan baik, meski berhadapan dengan proses hukum.
Diberitakan sebelumnya, seorang siswa SMP di Kabupaten Banyuwangi menjadi korban perundungan. Korban adalah pelajar kelas VIII salah satu SMP Negeri di Banyuwangi. Korban diduga dianiaya oleh teman satu sekolah berinisial B. Akibat kejadian ini, korban harus mendapat perawatan di rumah sakit. Korban mengalami patah di pergelangan tangan. Kasus penganiayaan itu terjadi, Jumat (13/10). Korban dihajar sebanyak 2 kali di tempat terpisah. Pertama di lingkungan sekolah saat jam masuk. Kedua di daerah sekitar Gedung Wanita Banyuwangi ketika korban sepulang salat Jumat. (hoa/hen)