- wawan sugiarto
Rampung Dikerjakan, Jembatan Glidik Penghubung Lumajang-Malang Siap Dilalui Warga dan Kendaraan
Lumajang, tvOnenes.com – Jembatan penghubung Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang yang putus diterjang banjir lahar dingin Gunung Semeru pada 7 Juli 2023 lalu, kini telah selesai dikerjakan.
Hal itu disampaikan oleh David Rachmat Prabowo, selaku PPK Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur–Bali, Kementrian PUPR, usai menggelar rakor persiapan pembukaan Jembatan Glidik 2, di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo Lumajang, bersama sejumlah perwakilan dari Satlantas, Dinas Perhubungan dan Dinas Pekerjaan Umum, Kabupaten Lumajang dan Malang, Rabu (1/11).
“Alhamdullilah proses pembangunan Jembatan Kali Glidik 2 sudah mencapai 99,99 persen. Sehingga hanya menyisakan pekerjaan minor-minor seperti pengecatan ulang sedikit dan beberapa pengecoran di bahu jalan,” ujar David kepada tvOnenews.com, Rabu (1/11/).
“Jembata Glidik 2 ini menggunakan rangka baja kelas 2a, dengan panjang bentang 45 meter, lebar jembatan sembilan meter sendiri dan lebar aspal delapan meter. Sedangkan tinggi jembatan masing-masing sisi ditambah 3,5 meter, untuk menghindari terjangan aliran lahar semeru selanjutnya,” imbuhnya.
Selanjutnya, jembatan akan dibuka secepatnya jika proses pengerjaan minor seperti pengecatan ulang dan pengecoran bahu jalan serta pembuatan marka jalan selesai dikerjakan.
“Rencanannya, Rabu sore ini atau paling lambat Kamis pagi besok, jembatan bisa dilalui masyarakat, baik yang dari arah Lumajang maupun dari Malang. Semoga bisa selesai secepatnya,” ungkapnya.
Sementara itu, rencana pembukaan Jembatan Glidik 2 ini langsung disambut baik oleh warga. Sebab, selama ini mereka harus melalui jalur alternatif yang cukup berbahaya akibat jalan menanjak dan licin. Bahkan, mereka juga harus melalui jalur Probolinggo jika hendak ke Malang atau ke Lumajang.
“Ya syukurlah, mudah-mudahan hari ini atau besok sudah bisa dilalui. Selama ini terlalu capek dan makan waktu kalau harus melalui jalur alternatif maupun jalur Probolinggo,” ujar Ayon, salah satu pedagang sayur.
Hal serupa juga disampaikan oleh Daniel, salah satu pelaku usaha wisata asal Malang, yang cukup merasakan dampak putusnya Jembatan Glidik 2 ini.
“Mudah-mudahan segera dibuka saja. Tamu bule saya yang hendak berwisata ke Tumpak Sewu rata-rata dropnya di Malang. Nah selama Jembatan Glidik ini putus, saya harus mengeluarkan biaya BBM tambahan, karena harus lewat utara (Probolinggo),” pungkas Daniel.
Sebelumnya, pada tanggal 7 Juli 2023 silam, Jembatan Glidik 2 yang merupakan penghubung antara Kabupaten Lumajang-Malang dan sebaliknya, putus total akibat diterjang banjir lahar dingin Gunung Semeru.
Pascaputusnya jembatan tersebut, warga akhirnya membuat jalur alternatif dengan melintasi aliran sungai dan lahan atau kebun milik warga. Sebagian pengguna jalan lainnya, terutama kendaraan roda 4 dan 6 terpaksa harus melalui jalur Ranu Pani atau jalur Probolinggo. (wso/far)