- tvOne - edy cahyono
Mayat Perempuan Ditemukan Mengapung di Sungai Sukun Pakisaji, Begini Kronologinya
Malang, tvOnenews.com - Warga sekitar Dusun Golek, Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, sekitar pukul 17.00 WIB, Sabtu (4/11) sore, digemparkan adanya mayat perempuan terangkut tumpukan sampah dan ranting pohon di bawah jembatan sungai Sukun dusun setempat.
Penemuan mayat perempuan yang masih memakai baju warna merah dengan motif bunga dan celana dalam warna merah maron, pertama kali ditemukan warga bernama Achmad Syafa Zaqika (18) warga Gang Kenari, Desa Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji.
"Saat itu saksi sedang melintas jembatan Golek melihat ke arah sungai sukun dan terlihat mayat perempuan dalam kondisi terbawa arus sungai sukun yang saat itu sedang banjir," ujar Kapolsek Pakisaji, AKP Teguh Iman Sugiharto kepada tvOnenews.com, Senin (6/11).
"Saksi berteriak kalau ada mayat di sungai dan didengarkan warga sekitar," sambungnya.
Lanjut, warga sekitar berupaya mengevakuasi mayat perempuan tadi, namun kondisi arus sungai sedang banjir, warga agak sulit untuk mengevakuasinya.
"Karena kondisi aliran sungai deras dan takut jenazah ini hanyut lebih jauh, salah satu warga nekad menjeburkan ke sungai untuk mengevakuasi jenasah tersebut," bebernya.
Setelah dibawah kepinggiran sungai dan dinaikan keatas, penemuan mayat perempuan terus dilaporkan ke Kepala Dusun (Kasun) Golek untuk diteruskan ke Polsek Pakisaji.
"Sekitar pukul 18.15 WIB, pihak piket Polsek Pakisaji mendapatkan laporan adanya penemuan mayat perempuan yang identitasnya belum diketahui," imbuhnya.
Petugas Polsek Pakisaji bersama petugas PMI Kabupaten Malang datang ke lokasi dan segera mengevakuasi korban untuk dibawa RSUD Kanjuruhan Kepanjen untuk dimintakan VER (Visum Et Repertum). Kemudian, berkoordinasi dengan petugas unit Inafis Polres Malang untuk melakukan mambis (sidik jari) guna mengungkap identitas korban.
"Alhamdulillah identitas mayat perempuan terungkap dan diketahui bernama Rusialin (62) warga Jl. KH. Hasyim Ashari II/1 308 RT 02 RW 05 Kelurahan Kauman, Kecamatan Klojen, Kota Malang," terang inan.
Terungkapnya identitas korban, pihak kepolisian berkoordinasi dan menghubungi pihak keluarga korban, dan pihak keluarga korban menolak dilakukan otopsi dengan membuat surat pernyataan penolakan yang disertai materai.
"Menurut keterangan dari keluarga korban bahwa korban sering mengeluh merasakan sakit kepala kemungkinan korban mengalami gangguan kesehatan hypertensi," imbuh Iman.
Ditambahkan Iman, bahwa korban hidup sebatang kara dan belum menikah. Waktu kejadian pada saat hujan deras setelah membeli bakso korban akan ke rumah adiknya yang rumahnya tidak jauh dari rumah korban.
"Korban ke rumah adiknya dengan menyusuri jalan di pinggir sungai yang posisi jalannya agak miring kemungkinan terpeleset dan tercebur ke sungai sukun yang pada saat itu aliran arus sungainya sangat deras. Hingga korban ditemukan di Sungai Sukun Pakisaji," pungkasnya. (eco/gol)