- tvOne - m habib
Dukung Program Percepatan Tanam Mentan RI, Petrokimia Gresik Sediakan Ratusan Ribu Ton Pupuk Bersubsidi
Di tempat yang sama, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, kebutuhan beras dari 16 provinsi di Indonesia 80 persen disuplai dari Jawa Timur dan terhitung per September 2022-September 2023, Jawa Timur surplus beras sebesar 9,23 persen.
"Prediksi BPS (Badan Pusat Statistik) hingga akhir tahun ini Jawa Timur tetap tertinggi diantara seluruh provinsi, artinya mulai tahun 2020 hingga 2023 produksi padi di Jawa Timur tertinggi di Indonesia. Ini merupakan hasil sinergitas dari seluruh tim," ujarnya singkat.
Sementara itu, Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih mengaku siap mendukung program Percepatan Tanam dengan menyiapkan pupuk bersubsidi sesuai dengan regulasi yang diatur Pemerintah. Dari stok ratusan ribu ton tersebut, terdiri dari pupuk bersubsidi Urea sebanyak 71.922 ton atau setara 186 persen dari ketentuan minimum yang diatur Pemerintah dan NPK sebanyak 247.285 ton atau 185 persen dari ketentuan.
Digna pun memastikan bahwa pupuk bersubsidi akan disalurkan kepada petani sesuai dengan regulasi Pemerintah. Adapun petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi harus memenuhi kriteria yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022, yaitu wajib tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (SIMLUHTAN), dan menggarap lahan maksimal dua hektare.
"Selain itu, komoditas strategis yang berhak menerima subsidi pupuk, antara lain padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, tebu, dan kakao," jelasnya.
Adapun sebagai komitmen perusahaan guna meningkatkan produktivitas pertanian nasional, Petrokimia Gresik juga menjalankan program Makmur yang merupakan ekosistem pertanian dari hulu hingga hilir dengan mengkolaborasikan antara petani, perbankan, lembaga asuransi dan offtaker. Hingga Oktober 2023, Petrokimia Gresik telah menjalankan program Makmur di lahan seluas 126.044 Ha dan melibatkan 30.212 petani dari berbagai komoditas.
"Program Makmur menjadikan petani semakin mandiri, karena pupuk yang digunakan adalah nonsubsidi. Produktivitasnya pun meningkat," tutup Digna. (mhb/gol)