- tvOne - agus wibowo
Usulan Penambahan Kuota BBM di Pacitan Jelang Nataru, Ini Penjelasan Pertamina
Pacitan, tvOnenews.com - Bahan bakar minyak jenis solar subsidi pada tahun ini diperkirakan meningkat dari kuota sebelumnya. Pacitan salah satu kota destinasi wisata ini bahkan usulkan penambahan kuota menjelang Natal dan Tahun Baru 2024 sebesar 14.872 kiloliter.
Kepala Dinas Perdagangan Pacitan menjelaskan, tingkat konsumsi BBM jenis solar mengalami peningkatan sejak Oktober 2023. Ini disebabkan aktivitas peningkatan pertanian dan perikanan. Bahkan, antisipasi lonjakan sektor pariwisata pada Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 nanti.
“Selain memang mencukupi kebutuhan jelang Nataru, saat ini aktivitas masyarakat petani sudah mulai memasuki masa tanam. Sebagian besar petani mengolah sawah atau ladangnya menggunakan BBM. Begitu juga sektor perikanan kelautan para nelayan sedang ramai hasil tangkapan ikan,” jelasnya.
Section Head Communicatiom & Relation Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Taufiq Kurniawan menyampaikan Kabupaten Pacitan disupply dari Terminal Madiun dimana saat ini posisi stok solar melimpah. Namun Pertamina dan SPBU diberikan amanah oleh Pemerintah agar penyalurannya sesuai kuota karena ini barang subsidi.
“Kami harapkan masyarakat maklum, ini barang subsidi sudah pasti jumlahnya terbatas tidak bisa dikonsumsi tanpa dilakukan pengawasan agar tepat sasaran,” terangnya.
Realisasi solar tahun 2023 Kabupaten Pacitan hingga 19 November mencapai 12.344 kiloliter. Konsumsi meningkat pada akhir tahun dikarenakan baik pemerintah maupun swasta sama-sama kejar target merampungkan proyek/bisnis yang dicanangkan pada akhir tahun.
Taufiq menambahkan bahwa kuota ditetapkan per SPBU oleh pemerintah pusat, sehingga kondisi SPBU berbeda beda kuotanya.
Namun semua SPBU berusaha menjaga agar kuotanya masih ada sampai dengan periode terakhir penugasan di Tanggal 31 Desember 2023.
Mulai bulan Juni 2023, Pertamina telah melaksanakan program subsidi tepat di Pacitan dengan pengisian menggunakan QR Code per hari per kendaraan sesuai kuota hariannya, harapannya jika dilaksanakan secara full dari awal tahun proyeksi kuota akan lebih maksimal karena konsumsi akan lebih terpetakan dengan baik.
“Kalau melihat antrian di SPBU jangan ikut panik, karna bisa jadi permintaan sedang naik. Toh yang antri juga akan dilayani sesuai kuota per kendaraan berdasarkan QR Code masing-masing. Jadi jaminan pasti dapat karna tidak ada yang konsumsi melebihi batasannya,” ujarnya.
Dengan demikian Taufiq meminta masyarakat tidak ikut-ikutan panic buying melihat antrian di SPBU, karena semua tetap akan terlayani ssuai dengan kuota harian per kendaraan berdasarkan jenis kendaraannya.
“Kami juga meminta kendaraan yang tidak berhak menikmati subsidi tidak perlu antri karena stok produk non subsidi melimpah seperti Pertamina Dex dan Dexlite. Untuk masyarakat yang ingin menghindari antrian bisa mengisi kedua jenis produk tersebut,” pungkasnya. (aws/gol)