- tvOne - zainal azkhari
Memasuki Akhir Tahun, Mendag Klaim Harga Sembako Stabil, Pedagang di Surabaya Bilang Harga Naik
Surabaya, tvOnenews.com – Harga sembilan bahan pokok dan sayur mayur di Kota Surabaya, Jawa Timur terus mengalami kenaikan. Warga Surabaya, terpaksa harus bersiasat dan berhemat karena kenaikan harga bahan pangan tidak terhindari memasuki akhir tahun.
Harga cabai di Surabaya, Jawa Timur, terus naik hingga empat kali dalam dua bulan terakhir. Cabai termasuk dalam komoditas penyumbang inflasi kota pada November 2023 yang secara bulanan mencapai 0,26 persen.
Pada awal Oktober 2023 lalu, menurut Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo), harga cabai rawit merah, cabai merah besar, dan cabai merah keriting berada dalam kisaran Rp24.000 - Rp28.000 per kilogram. Sebulan kemudian, harganya sudah menjadi Rp33.000 per kg untuk cabai merah besar, Rp39.000 per kg untuk cabai merah keriting, dan Rp63.000 per kg untuk cabai rawit merah.
Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia, Zulkifli Hasan saat melakukan sidak di sejumlah pasar di kota Surabaya Senin (04/12) kemarin, menyebut harga sembilan bahan pokok (sembako) di Surabaya stabil.
Zulhas mengatakan, semua harga pangan mulai dari telur, beras hingga gula berada dalam kondisi yang stabil.
“Harga-harga sudah stabil semua. Telur harganya Rp27 ribu per kilogram, beras stabil tidak naik lagi tapi belum turun, minyak banjir stoknya banyak. Cabe masih mahal. Desember biasanya memang agak mahal,” kata Zulhas, Senin, 4 Desember 2023. Zulhan menjamin stok bahan pokok aman hingga akhir tahun.
“Barangnya banyak. Ayam, telur, beras, gula stok aman. Aman harga stabil banyak stoknya,” paparnya.
Namun, pernyataan Menteri Perdagangan ini berbanding terbalik dengan apa yang diungkapkan para pedagang di sejumlah pasar di kota Surabaya. Mereka menyebut harga bahan pokok mengalami kenaikan sejak satu bulan lalu.
Habsah, salah satu pedagang sembako di Pasar Pegirikan, Tanjung Perak, Surabaya mengungkapkan, harga bahan pokok terus mengalami kenaikan sejak satu bulan lalu. Kenaikannya bahan pokok memang tidak signifikan tetapi bertahap.
“Gula naik. Beras, telur naik semuanya. Sudah lama naiknya, satu bulan lalu mulai naik lagi. Harga beras kemasan 5 kilogram saat ini menjadi Rp74 ribu, sebelumnya Rp60 ribu. Gula naik Rp4 ribu dari sebelumnya Rp12.500 menjadi Rp16.500 per kilogramnya. Untuk telur mengalami kenaikan Rp4 ribu dari Rp23 ribu menjadi Rp27 ribu per kg,” jelas Habsah.
Ia menambahkan, kenaikan harga bahan pokok selalu terjadi menjelang akhir tahun. Tetapi untuk tahun ini berbeda baiknya sudah beberpa bulan lalu terhitung September.
“Kenaikan tidak secara langsung tapi sudah beberpa bulan sebelumnya, sekarang masuk akhir tahun karena harga kulaknya sudah mahal. Jadi jualnya mahal,” tambahnya.
Pedagang berharap harus ada intervensi dari pemerintah demi kestabilan harga bahan pangan. Pemerintah dalam hal ini pemerintah daerah diharapkan dapat menekan harga bahan pokok agar tidak terus naik terutama saat pergantian tahun.
“Harapannya pedagang sama semoga harganya tidak naik terus, dan tidak mahal karena kita kesulitan untuk berjualan jika kulakannya mahal,” pungkasnya. (zaz/gol)