- tim tvone - happy oktavia
Empat Lembaga Pendidikan di Banyuwangi Kerjasama Peningkatan SDM
Banyuwangi, tvOnenews.com – Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi), Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Banyuwangi, SMK PGRI Pesanggaran dan SMK Muhammadiyah 8 Siliragung (SMK Models) menjalin kerjasama dalam pendidikan vokasi dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
Kerjasama dengan sasaran generasi muda atau kaum milenial ini dilakukan bersama PT Bumisuksesindo dalam bentuk Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) di kampus Poliwangi.
Direktur Poliwangi Shofiúl Amin, mengapresiasi inisiatif anak perusahaan Merdeka Copper Gold menjalin kerja sama ini.
“Sangat jarang perusahaan yang memulai inisiatif kerja sama dengan lembaga pendidikan,” tuturnya.
Wakil Direktur I Bidang Akademik Poliwangi, Abdul Rohman berharap dengan kerjasama yang terjalin bisa memudahkan mahasiswa untuk mendapatkan pekerjaan.
“Kami akan bersinergi. Apalagi hal seperti ini sangat bagus untuk pendidikan dan penelitian bersama masyarakat. Semua bisa kerjasama bareng agar bisa mengembangkan,” ujarnya.
Shofiul Amin dan Abdul Rohman berharap kerja sama ini bisa menjembatani antara dunia pendidikan dan industri yang menurutnya masih berjarak. Dengan begitu, kualitas yang dibutuhkan industri bisa terpenuhi dari lembaga pendidikan yang ada.
Sementara itu, Presiden Direktur Adi Adriansyah Sjoekri, berkesempatan hadir mewakili perusahaan dalam acara yang bertajuk “Menjalin Harmoni Pendidikan Vokasi dan Industri untuk Masa Depan Unggul” ini. Pihaknya ditemani Direkturnya, Riyadi Effendi, General Manager of Operations (GMO) Roelly Fransza, beserta jajaran.
Dalam sambutannya, Adi Adriansyah Sjoekri, mengatakan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk terus berkontribusi bagi perkembangan SDM di Banyuwangi.
“Kami ingin meluaskan dampak positif perusahaan untuk masyarakat, khususnya masyarakat Banyuwangi. Kerja sama yang berlaku selama lima tahun akan kita evaluasi setiap tahun menyesuaikan perkembangan yang ada,” katanya di sela acara penandatanganan.
Dia menambahkan, berdasarkan pengalamannya di dunia kerja, masih terdapat ketidakselarasan kompetensi antara lulusan lembaga pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja. Hal ini bisa menjadi kendala tersendiri bagi para pencari kerja. Dan pelaksanaan Memorandum of Understanding (MoU) diharapkan mampu menjadi solusi permasalahan tersebut.
“Kami berharap upaya ini dapat menyelaraskan dunia pendidikan dengan dunia kerja,” ujar Adi, sapaan akrabnya.
Manajer Training and Development Deni Indra Kelana menambahkan, operator tambang emas gunung Tumpang Pitu terus berupaya untuk menjadi referensi bagi dunia pertambangan di Indonesia, terutama dalam pengembangan SDM unggul.
“Kedepannya, orang mencari tenaga kerja kompeten ke Banyuwangi,” tutupnya. (hoa/hen) oktavia)