- tim tvone - edy cahyono
Update Bunuh Diri Sekeluarga di Malang, PPA Polres dan DP3A Malang Lakukan Trauma Healing untuk Korban Selamat AKE
Malang, tvOnenews.com - Tragedi bunuh diri di Dusun Borobugis, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, dilakukan oleh tiga anggota keluarga, yakni Wahab Efendi (43), Sulikhah (40), ARE (13), dan menyisahkan AKE (13) yang masih hidup.
Kini pihak Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Malang bersama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) melakukan sesi trauma healing untuk AKE. Bahkan pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, akan memberikan beasiswa buat AKE hingga tamat sampai SLTA.
"Dukungan dan pendampingan ini dalam upaya memberikan dukungan psikologis terhadap adik AKE, korban tragedi bunuh diri satu keluarga yang masih selamat ," ujar Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat.
Diungkapkan Gandha, pihaknya telah mendatangi kediaman keluarga korban untuk melaksanakan trauma healing pada adik AKE yang masih duduk dibangku kelas VII SMP di Kota Malang.
“Insyaallah hari ini kami akan melaksanakan trauma healing pada AKE. Sementara korban tersebut akan ikut neneknya,” ujar AKP Gandha, dalam konferensi pers di Polsek Pakis.
Gandha juga menjelaskan kondisi psikologis AKE saat ini relatif stabil, namun menurutnya masih diliputi kesedihan.
Gandha menyebutkan bahwa AKE merupakan seorang siswi yang berprestasi, yang berhasil masuk di salah satu SMP negeri di Kota Malang melalui jalur prestasi.
“Kalau terkait kedekatan dengan orangtua, justru yang paling ada kedekatan ini adalah saudari kembar AKE, yakni almarhumah ARE, yang ikut meninggal dengan ayahnya, WE (43) dan ibunya, S (40),” lanjutnya.
Sementara, Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana, mengatakan bahwa beasiswa pendidikan tersebut akan diberikan hingga AKE tamat dari jenjang SMA. Pasalnya diketahui saat ini, AKE merupakan pelajar kelas VII di salah satu SMP negeri di Kota Malang.
“Iya, kami akan menanggung untuk beasiswa pendidikan anaknya, sementara ini sampai dia SMA nanti. Tapi, kami dari Pemkot Malang akan berusaha agar anak ini bisa mendapatkan beasiswa sampai ke perguruan tinggi,” ujar Suwarjana, saat dikonfirmasi melalui sambungan selular.
Menanggapi hal tersebut, Jana mengakui bahwa pendampingan psikologis pada AKE sangat dibutuhkan saat ini. Oleh karena itu, pihaknya menyebut bahwa Pemkot Malang akan memberikan dampingan psikososial pada korban AKE, mulai Rabu (13/12) ini.
“Nah kami kan fokus menyelamatkan anak korban yang masih hidup ini, AKE (12). Itu kami akan melakukan pendampingan psikolog mulai hari ini,” ungkapnya.
Di sisi lain, Suwarjana juga menyampaikan bahwa pihaknya telah memberikan bantuan uang duka kepada keluarga korban. Namun, dikatakannya bahwa jaminan seperti BPJS ketenagakerjaan, tidak bisa diberikan sebab WE meninggal tidak dalam kondisi bekerja.
“Yang jelas, kalau pemakaman dan sebagainya sudah dilakukan tadi malam, saya juga ikut. Kalau untuk otopsi dan penyelidikan itu akan dilakukan oleh pihak berwajib. Kalau BPJS tidak, karena kan korban meninggal ini tidak saat bekerja. Tapi kalau hak-hak lainnya insyaallah terpenuhi,” tukasnya. (eco/hen)