- Kasianto
Alat Peraga Kampanye di Nganjuk Nodai Estetika Keindahan Kota, Ini Kata Warga
Nganjuk, tvOnenews.com - Kontroversi muncul di Kabupaten Nganjuk seiring dengan meningkatnya penggunaan alat peraga kampanye yang merusak estetika keindahan kota. Beberapa warga mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap dampak negatif yang ditimbulkan oleh alat peraga kampanye yang tersebar di berbagai sudut kota.
Menurut pandangan mereka, alat peraga kampanye seperti spanduk, baliho, dan poster politik yang dipasang secara tidak teratur dan berlebihan telah mengganggu pemandangan kota yang seharusnya memancarkan keindahan arsitektur dan lingkungan yang tertata rapi.
Salah seorang warga, Rita Kristianti (45), mengungkapkan kekesalannya terhadap situasi tersebut.
"Saya sangat mencintai Nganjuk dan selalu bangga dengan keindahannya. Namun, dengan banyaknya spanduk dan baliho yang dipasang di mana-mana, kota ini terlihat berantakan dan keindahannya terganggu," ujar Rita, Jumat (15/12).
Ia juga menyoroti dampak negatifnya, estetika kota adalah bagian integral dari identitasnya. Penggunaan berlebihan alat peraga kampanye tidak hanya mengganggu keindahan visual kota tetapi juga mengganggu keamanan lalu lintas dan menciptakan kerumunan informasi yang membingungkan bagi warga.
"Penggunaan ruang publik yang tidak terencana untuk memajang alat peraga kampanye ini membuat sebagian wilayah kota terlihat kacau dan tidak teratur. Warga merasa bahwa keadaan ini telah mengganggu panorama kota yang seharusnya memancarkan keindahan dan keteraturan," jelas Rita.
Dalam menanggapi permasalahan ini, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nganjuk Pujiono, saat dikonfirmasi tvOnenews.com menyatakan, pemasangan alat peraga kampanye telah diatur dalam PKPU dan Perda. Dimana tempat atau titik yang dilarang untuk pemasangan alat peraga kampanye ada di dalam peraturan tersebut.
Selain itu, beberapa langkah juga telah dilakukan KPU Nganjuk, seperti pengawasan lebih ketat dan batasan jumlah serta lokasi pemasangan alat peraga kampanye.
Meski demikian, salah satu Calon Legislatif (Caleg) DPRD Nganjuk berinisial P memiliki pandangan yang berbeda. Ia menyatakan bahwa alat peraga kampanye adalah sarana penting untuk memberikan informasi kepada masyarakat terkait calon dan platform politik yang mereka usung.
Rita menambahkan, memang kondisi seperti menimbulkan perdebatan antara hak politik dan kebutuhan akan estetika kota. Dibutuhkan solusi yang dapat mencapai keseimbangan antara dua kepentingan yang berbeda tersebut, dan warga berharap peraturan yang telah ditentukan harus dijalankan. (kso/far)