- aris sutikno
Pilu, Seorang ASN di Ponorogo Ditemukan Tewas Membusuk di Rumahnya Ditunggui Anaknya yang Masih Berusia 10 Tahun
Ponorogo, tvOnenews.com - Warga Ponorogo digegerkan dengan penemuan yang sudah mulai membusuk di dalam rumah kawasan Perumahan Pasadena, Kelurahan Tonatan, Kecamatan Ponorogo.
Korban diketahui merupakan ASN (Aparatur Sipil Negara) bernama Swi Wahyu Retno Harini yang tinggal bersama anaknya yang masih di bawah umur, yaitu berusia 10 tahun.
Penemuan jenazah korban pertama kali diketahui oleh teman korban sekaligus suru TK anaknya, bernama Arini, yang saat itu akan berkunjung takziah ke rumah korban pada Jumat (22/12) sore. Pasalnya sebelumnya Arini mendapat pesan singkat whatsapp dari nomor telepon korban yang menyatakan ibunya meninggal yang dikirim oleh anak korban.
Saat tiba di rumah korban, Arini mengaku kaget saat mendapati aroma busuk yang menyengat keluar dari dalam rumah korban, dengan kondisi pintu pagar tertutup.
"Saya kaget, antara percaya dan tidak karena tercium bau tak sedap," kata Arini.
Arini menuturkan awalnya dia bingung saat mendapat pesan singkat yang menyatakan ibunya telah meninggal dunia dari nomor telepon korban, padahal korban hanya tinggal berdua dengan anaknya sehingga dia bermaksud mendatangi rumah korban untuk takziah.
Saksi yang berstatus guru TK ini lantas mendatangi rumah korban dan mendapati korban sudah meninggal lebih dari satu hari ditemani anaknya yang masih di bawah umur.
"Tadi pas datang dibukakan pintu anaknya dan mendapati aroma busuk dari jenazah korban yang sudah meninggal lebih dari satu hari," ungkapnya.
Sementara itu, Wahyudi, tetangga korban yang turut memeriksa korban mengaku bahwa korban memang jarang sekali bersosialisasi, jadi dirinya tidak tahu ada peristiwa ini.
"Korban sejak tinggal jarang sekali bersosialisasi dengan tetangga," ungkapnya.
Korban diduga sudah meninggal selama beberapa hari dan anak korban yang masih di bawah umur tinggal bersama jenazah korban.
"Sari pengakuan anak korban, korban sudah meninggal sejak hari Rabu (20/12)," ungkapnya.
Kapolsek Kota Ponorogo, Iptu Muhammad Sahid saat dikonfirmasi sejumlah media mengatakan, bahwa jenazah korban telah dibawa ke RSUD dr. Harjono Ponorogo untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Untuk pemeriksaan lebih lanjut kita bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan keterangan," kata Sahid.
Sahid menambahkan bahwa selama tiga hari terakhir, anak korban juga berada di dalam rumah.
Dari hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan Unit Reskrim Polsek Ponorogo Kota, didapati keterangan jika anak korban yang masih di bawah umur tersebut, tidak kenal dengan tetangganya di Perumahan Pasadena, sehingga takut dan bingung untuk melapor ke tetangga atau pengurus RT. Sementara nomor telepon di hp korban hanya tinggal beberapa saja, sedangkan nomor telepon suaminya juga telah dihapus korban karena keduanya belakangan diketahui ada permasalahan. (asn/far)