Sebanyak 50 ulama khos serta Pondokpengasuh Pondok Pesantren di Jawa Timur melakukan kegiatan tawasul bersama Maulana Al Habib Muhammad Lutfi bin Ali bin Yahya di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (28/12/2023) malam..
Sumber :
  • Zainal Arifin Azkhari/tvOne

50 Ulama Khos Jawa Timur Tawasul Bersama Habib Lutfi Mendukung Prabowo-Gibran

Minggu, 31 Desember 2023 - 02:00 WIB

Surabaya, tvOnenews.com - Sebanyak 50 ulama khos serta pengasuh Pondok Pesantren di Jawa Timur melakukan kegiatan tawasul bersama Maulana Al Habib Muhammad Lutfi bin Ali bin Yahya atau Habib Lutfi di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (28/12/2023) malam.

Ada 7 poin penting yang dihasilkan dalam pertemuan tersebut untuk kemaslahatan bangsa dan negara termasuk keberlangsungan pondok pesantren.

“Alhamdulillah pertemuan kali ini benar-benar  membuat pondok pesantren semakin kompak dan yakin dalam menjatuhkan pilihannya dan menghasilkan 7 poin penting. Dengan semangat Nderek Dawuh yang disertai argumentasi logis dan sangat baik yang disampaikan oleh Maulana Habib Lutfi  dan ulama lainnya,” kata juru bicara, KH Iffatul Lathoif Zainuddin atau biasa dipanggil Gus Thoif dari Ponpes Al Falah Ploso Mojo, Kediri.

Gus Thoif mebeberkan 7 poin penting alasan memilih pasangan PrabowoGibran dengan pertimbangan kemaslahatan bangsa hasil tawasul tersebut.

"Pertama, keberlanjutan kebijakan-kebijakan strategis nasional, yang berlandaskan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," katanya.

Kemudian, kedua keberanian dalam menjaga bangsa dari faham–faham yang mengikis keutuhan NKRI, maka butuh pemimpin yang negarawan yang loyal terhadap bangsa dan negara.

"Ketiga, kepastian akan keterlibatan ulama dalam berjalannya pemerintahan, yang telah terbukti dengan keterlibatan organisasi Islam moderat dalam roda pemerintahan, dan terciptanya hubungan baik antara ulama dengan penyelenggara negara," tambahnya.

Keempat, perhatian terhadap dunia pendidikan terutama Pondok Pesantren yang selama ini telah terbukti terakomodir dengan baik. 

Terlebih dengan keterlibatan anak muda yang diharapkan dapat meraih kunci keberhasilan bonus demografi.

"Kelima, kemampuan mengelola pertumbuhan ekonomi ditengah guncangan global. Keenam kepedulian terhadap rakyat Indonesia dalam hal perlindungan kesehatan yang merata," ungkapnya.

Terakhir, kemampuan membawa NKRI menjadi Negara yang kuat dan bermartabat dihadapan dunia internasional.

“7 poin ini akan kami bawa kepada Kyai Sepuh, santri dan alumni sebagai bentuk mandat dari hasil pertemuan yang memang kemarin kita lakukan dengan serius. Terutama untuk kepentingan bangsa dan negara dan khususnya pondok pesantren sebagai benteng kekuatan negara,” tandasnya.

Nderek dawuh, digagas para kyai khos NU (Nahdlatul Ulama) untuk memberikan pemahaman tentang pentingnnya dimensi spiritual dalam hal kepemimpinan dalam politik bukan hanya tentang kekuatan, kekuasaan dan materi.

"Tetapi ini adalah kalimat yang berbicara tentang kebijaksanaan, keadilan, dan koneksi yang dalam dengan aspek spiritual untuk menjalankan tugas kepemimpinan," katanya.

“Dalam Piagam Madinah, Kanjeng Nabi Muhammad memberikan hak kepada berbagai golongan dalam rangka persatuan dan kesatuan. Rosulullah sudah mendahului bukan masalah ideologi atau kebenaran, tapi untuk quwwatil wathoniyah (kekuatan bangsa) sangat luar biasa. Nah ini yang harus dicontoh seperti konsep wali songo masuk tanah Jawa itu tidak tiba-tiba,” kata Mualana Al Habib Muhammad Lutfi bin Ali bin Yahya memberikan perumpamaan dalam konsep Menjemput Takdir, Perkuat Peradaban untuk Indonesia Maju.

Hadir mendampingi Maulana Al Habib Muhammad Lutfi bin Ali Bin Yahya dalam forum nderek dawuh sesuai catatan panitia sebanyak 50 ulama dari berbagai pondok pesantren 

Di antaranya Ponpes Al Falah Ploso Mojo Kediri, Ponpes Lirboyo Kediri, Darul Ulum, Pondok Kencong, Ponpes Sideresmo Surabaya, Ponpes Tremas Pacitan, Ponpes Panji, Ponpes Nurul Qodim, Ponpes Nurul Kholil dan banyak pondok wilayah tapal kuda dan Madura dan lainnya. (zaz/muu)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:00
06:32
05:54
02:45
02:47
02:03
Viral