- tvOne - dewi rina
Atap Dua Ruang Kelas di SDN Ngadiluwih Bojonegoro Ambruk, Aktivitas Belajar Siswa Terganggu
Bojonegoro, tvOnenews.com - Dua atap kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Desa Ngadiluwih, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro ambruk atau rusak, Rabu (3/1) pagi.
Pantauan di lokasi kejadian, terlihat puing-puing kayu, plafon hingga genting dari robohnya atap kelas itu masih dibiarkan berserakan. Selain itu, pada kusen dan pintu nampak rapuh dimakan rayap.
Bangunan atap yang ambruk yakni ruang kelas 6, terjadi lantaran sudah rapuh termakan usia. Padahal sebelumnya pernah dilakukan renovasi pada tahun 2014 silam.
Beruntung tidak ada korban dalam peristiwa ambruknya atap kelas itu dan aktivitas belajar mengajar terganggu.
Salah satu guru kelas, Ro'aini mengungkapkan, peristiwa ambruknya atap kelas itu baru diketahui saat pagi hari, sekira pukul 06.00 WIB, saat Ia bersama guru yang lain baru datang ke sekolah.
Menurutnya ada dua ruangan kelas yang mengalami rusak yakni ruang kelas 5 dan kelas 6. Karena kondisinya yang mengkhawatirkan dua ruangan kelas itu akhirnya tidak fungsikan untuk proses belajar mengajar sejak 15 Desember 2023 lalu.
"Kelas ini (atapnya ambruk) sudah tidak digunakan sejak 15 Desember yang lalu,” ungkap Ro'aini.
Saat ini, para siswa yang ruang kelasnya terdampak, dipindahkan di ruang kelas yang masih layak. Menurut Ro'aini, untuk kelas 6 dipindahkan di ruang kelas 1, sedangkan kelas 5 di ruangan kelas 2.
“Dua kelas masing-masing itu, dipisah dengan cara disekat (di satu ruangan),” paparnya.
Ambruknya atap ruangan kelas itu, lanjut Ro'aini, sebelumnya sudah dilaporkan dan diajukan untuk perbaikan atau renovasi kepada Dinas Pendidikan. Namun, sampai kini belum ada tindak lanjut hingga atap ruangan kelas itu ambruk.
"Bangunan ini teraktir baru direnovasi tahun 2014 yang lalu. Namun, kondisinya sudah rapuh kusen-kusennya sudah rusak, sementara bangunan yang lain itu direnovasi 2012 yang lalu,” terangnya.
Selanjutnya, pihak sekolah memasang tali pembatas di sekitar lokasi kelas yang ambruk, agar para siswa tidak mendekati atau bermain di sekitar lokasi bangunan yang rusak.
"Kami berharap agar segera dilakukan renovasi atau perbaikan pada ruangan kelas yang rusak ini, agar para siswa dapat belajar dengan tenang. Dan kami tidak kehilangan kepercayaan dari orang tua murid untuk menyekolahkan anaknya disini,” pungkasnya. (dra/gol)