- sandi irwanto
Warga Muhammadyah Jawa Timur Puas dengan Kepemimpinan Khofifah-Emil sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur
Surabaya, tvOnenews.com - Warga Muhammadiyah Jawa Timur puas dengan kepimpinan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur. Hal ini terungkap dari hasil survei yang dilakukan Pusat Studi Anti Korupsi dan Demokrasi (PUSAD) Universitas Muhammadiyah Surabaya, yang merilis hasil survei berjudul "Refleksi Kepemimpinan Awal Tahun 2024: Kesehatan, Politik, Agama dan Kesejahteraan".
Survei tersebut disampaikan di Universitas Muhammadiyah Surabaya di Gedung G lantai 5 Ruang Theatre. Hasil survei ini menyebutkan, sebanyak 73,7 persen warga Muhammadiyah puas dengan kepemimpinan Khofifah-Emil, sedangkan warga Muhammadiyah yang tidak puas dengan kepemimpinan Khofifah-Emil sebanyak 12,3 persen, sisanya 14,0 persen warga tidak menjawab.
Menurut Radius Setiyawan MA, Peneliti Utama PUSAD Muhammadiyah, warga Muhammadiyah memberikan respon terkait alasan memilih puas terkait kepemimpinan Khofifah-Emil.
“Dari hasil data sekitar 73,7 persen, sebanyak 27,3 persen memilih pasangan perempuan dan laki-laki itu karena merakyat, kemudian program yang relevan sekitar 20,2 persen, 13,6 persen meningkatkan pertumbuhan ekonomi warga, 9,8 persen menciptakan kerukunan warga serta 5,4 persen mengedepankan toleransi antar umat beragama,” ungkap Radius Setiyawan.
Dari tingkat kepuasan tersebut, lanjut Radius, terbentuk adanya pemahaman yang menjadi penting, Khofifah ataupun Mas Emil di seluruh lintas Jawa Timur.
“Khofifah menomorsatukan, bagaimana salah satunya MUI yang membawahi ormas Islam Muhammadiyah atau NU, MUI itu dulunya tidak punya kantor, kantornya bisa kita lihat tapi sekarang sangat representatif. Itu salah satu fasilitas berkaitan dengan kegiatan itu memberikan suatu pencerahan," ujar Radius.
Selanjutnya, berbicara mengenai media, sebanyak 80,9 persen warga Muhammadiyah memilih menggunakan media sosial untuk mengakses informasi politik, peringkat kedua yaitu televisi dengan presentase 12 persen dan diikuti oleh portal digital, radio dan koran/majalah yang mayoritas memeroleh presentase kurang dari tiga persen.