- miftakhul erfan
Hujan Lebat Tiga Jam, Sungai Maling di Kota Madiun Meluap Rendam Belasan Rumah Warga
Madiun, tvOnenews.com - Usai diguyur hujan lebat selama tiga jam, mulai pukul 16.00 hingga 18.30 WIB, sejumlah genangan banjir terjadi di beberapa titik di Kota Madiun. Diantaranya di jalan Pahlawan, Sulawesi dan Kalimantan Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, Rabu (10/1/2024).
Bahkan genangan banjir setinggi dada orang dewasa hingga air masuk ke dalam rumah terjadi di Gang Sendang Barat Kecamatan Kartoharjo.
Kondisi terparah juga terjadi di jalan Imam Bonjol atau depan SPBU Joyo Kecamatan Kartoharjo dimana ketinggian banjir mencapai satu meter, karena di wilayah ini berada di pinggiran Sungai Maling yang meluap.
Maya Puspitasari (35) warga setempat mengaku banjir seperti ini selalu terjadi setiap diguyur hujan lebat lebih dari dua jam. Sehingga aliran Sungai Maling tak mampu menampung debit air dan meluap.
“Ini tadi hujan. Lebat sejak pukul 16.00 sampai maghrib, sungainya meluap langsung banjir datang,” kata Maya.
Menurutnya, ketinggian air di dalam rumah mencapai 40 sentimeter namun di perumahan yang rendah bisa lebih dalam.
Pihak pemerintah Kota Madiun sudah berupaya mengatasi banjir tahunan ini dengan mesin diesel pompa air namun juga tidak bisa mengatasi banjir.
“Sebenarnya Pemerintah Kota Madiun sudah menyediakan mesin pompa air untuk buang air ke sungai namun belum bisa mengatasi,” imbuhnya.
Banjir yang datang begitu cepat membuat warga tak sempat menyelamatkan perabot rumah dan barang-barang berharga milik mereka. Genangan air banjir ini juga sempat mengganggu arus lalu lintas di wilayah setempat.
Sementara itu, Sukarno petugas BPBD Kota Madiun mengaku, dampak dari luapan Sungai Maling ini, sebanyak 20 kepala keluarga rumahnya terendam banjir dengan ketinggian air di dalam rumah bervariasi antara 40-50 sentimeter.
“Yang daerah sini itu banjir akibat luapan sungai sebelah mas depannya pom Joyo itu, akhirnya masuk ke perumahan sini, informasi ada 20an KK yang rumahnya terendam,” ujar Sukarno.
“Kalau ketinggiannya relatif mas ada yang setengah meter ada yang satu meter lebih tergantung letaknya dimana (dataran rendah pinggir sungai),” tandas Sukarno.
Meski demikian tidak ada satupun warga yang mengungsi, karena mereka mengaku sudah terbiasa dan biasanya banjir segera surut setelah dua jam bersamaan dengan surutnya debit air sungai.
Warga berharap Pemerintah Kota Madiun melakukan pengerukan sungai yang diduga banyak terdapat endapan sehingga menyebabkan aliran sungai terhambat dan meluap. (men/far)