- Tim tvone - happy oktavia
Rawan Diborong, Pasar Murah Sembako di Banyuwangi Dikawal Polisi
Banyuwangi, tvOnenews.com - Polisi ikut turun tangan mengatasi naiknya harga beras. Salah satunya mengawal pasar murah sembako yang digelar Bulog Banyuwangi. Kegiatan ini mengantisipasi aksi borong di masyarakat di tengah melambungnya harga. Polisi juga memantau proses distribusi di hingga ke pasaran.
Pengamanan distribusi dan pasar murah ini dianggap penting. Sebab, cukup rawan terjadinya aksi borong dan penimbunan beras ketika harga meroket.
“Jadi, kita aktif ikut mengawal dan memantau operasi pasar yang digelar Bulog dan Pemkab. Targetnya, mencegah aksi borong dan penimbunan beras di masyarakat,” kata Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol. Nanang Haryono di sela memantau operasi pasar di Pasar Rogojampi, Jumat (23/2).
Pihaknya menerjunkan tim reserse khusus untuk mengawasi dan memantau operasi pasar ini. Sehingga, tidak ada warga yang membeli beras murah lebih dari sekali. Warga juga diharapkan tidak panik, sehingga melakukan aksi penimbunan. Sebab, data dari Bulog Banyuwangi mencapai 8500 ton. Angka ini stok ini aman hingga lima bulan ke depan.
“Kami tidak main-main untuk itu. Jika ada penyalahgunaan, akan ditindak tegas,” jelasnya Kasatgas Pangan Kabupaten Banyuwangi ini.
Harga beras SPHP yang ditawarkan Bulog memang jauh di bawah pasar. Bulog menjual Rp 10.200 per kilogram, jauh dari harga pasar yang mencapai Rp11.000 per kilogram. Operasi pasar ini menyediakan sekitar 4-5 ton beras di setiap titik.
“Kami per hari bisa mengeluarkan hingga 13 ton beras SPHP. Dibagi dalam operasi pasar di beberapa titik,” kata Pimpinan Cabang Bulog Banyuwangi Harisun.