- tim tvone
Guru dan Murid SMPN 2 Keluhkan Suara Bising Penambangan Galian C di Loceret Nganjuk
Nganjuk, tvOnenews.com - Aktivitas belajar mengajar di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Loceret, Kabupaten Nganjuk, terganggu suara bising dan getaran keras aktivitas alat berat yang datang dari penambangan galian C di sekitar area sekolah.
Para siswa dan guru merasa kesulitan berkonsentrasi akibat gangguan yang terus-menerus dari suara bising tersebut.
Menurut Humas SMPN 2 Loceret, suara bising dan getaran yang berasal dari penambangan galian C telah menjadi masalah semakin memburuk dalam beberapa bulan terakhir. Mereka mengungkapkan bahwa meskipun mereka telah mencoba berbagai cara untuk melindungi lingkungan belajar dari gangguan tersebut, namun tetap sulit untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Humas SMPN 2 Loceret Sugiyono menyatakan khawatir terhadap dampak negatif yang mungkin dialami oleh anak-anak mereka akibat gangguan suara bising ini terhadap proses belajar mereka.
"Kami telah mengajukan keluhan kepada pihak berwenang setempat, meminta tindakan segera untuk mengatasi masalah ini," ujar Sugiyono.
Konsentrasi siswa siswi dalam menerima materi pelajaran menjadi tidak maksimal. Suara bising mesin alat berat dan debu sangat pekat yang ditimbulkan dari aktivitas tambang galian C tersebut.
Selain itu aktivitas kendaraan besar mengangkut material lalu lalang di depan sekolah melebihi tonase dikhawatirkan semakin menambah kerusakan jalan yang berbatu dan berdebu.
"Apalagi kalau musim kemarau debu sangat mengganggu, bahkan debunya juga masuk ke dalam ruang belajar," kata Sugiyono.
Lebih lanjut Sugiyono menambahkan, kondisi ini sudah berlangsung lama, bahkan satu tahun lalu sebelum penambangan beroperasi. Kami (sekolah) sudah menawarkan keberatan, dan belum lama ini pihak sekolah juga telah melayangkan surat keberatan kepada pihak desa maupun dinas, tetapi belum juga ada tanggapan.
"Respon dan perhatian dari Pemerintah Daerah Kabupaten Nganjuk yang ditunggu. Karena pihak sekolah sangat khawatir akan kesehatan siswa siswinya ke depan," imbuh Sugiyono.
Pihak sekolah berharap agar masalah suara bising dan getaran keras dari penambangan galian C dapat segera diselesaikan agar proses belajar mengajar dapat kembali berjalan dengan lancar tanpa gangguan," pungkasnya. (gol)