- tim tvOne
Kepala Bayi Terputus dan Tertinggal di Rahim, Dinas Kesehatan Bangkalan Bantah Dugaan Malapraktik Puskesmas
Pada pemeriksaan luar, pihaknya menemukan kepala terpisah dari badan akibat bersentuhan dengan benda tumpul. Kemudian terpotong tumpul pada tulang rahang kiri, tulang pipi kanan, dan tulang leher belakang akibat bersentuhan dengan benda tumpul.
“Kemudian luka robek pada leher yang terjadi akibat bersentuhan dengan benda tumpul lalu pengelupasan kulit pada kepala, dada, perut, anggota gerak atas dan bawah yang menunjukkan bahwa jenazah itu sudah meninggal lama di dalam kandungan, sekitar 8019 hari,” paparnya.
Sementara ibu Musarrofah mengaku, bayinya masih dalam keadaan hidup ketika berusaha untuk dikeluarkan oleh pihak puskesmas. Ia mengungkapkan bahwa kedatangannya ke Puskesmas Kedungdung adalah untuk dilakukan rujukan ke RSUD Syamrabu, Bangkalan.
“Sampai di puskesmas saya minta rujukan. Terus saya dibawa ke tempat persalinan, saya ini gak mau melahirkan di sini. Ayo bu saya ini mau melahirkan di RS Bangkalan, saya mau operasi,” ujarnya.
Ibu Musarrofah mengungkapkan, pihak puskesmas telah berupaya menghubungi RSUD Syamrabu namun belum mendapat jawaban. Hingga akhirnya ia mengalami pembukaan empat.
“Katanya dokter (di RSUD Syamrabu) Bangkalan gak diangkat-angkat (telepon). Terus telepon bidannya, terus datang bidannya. Terus saya pembukaan empat, disuruh ngeden (mengejan), akhirnya keluar badannya,” tambahnya.
Ibu korban juga mengaku bahwa bayi tersebut ditarik dengan kencang dan didorong hingga kepala terputus.