- tim tvone - tim tvone
Jaga Stabilitas Harga saat Ramadhan, Pemkot Surabaya Gelar Pasar Murah di 244 Titik
Surabaya, tvOnenews.com - Pemerintah kota Surabaya menggelar pasar murah secara serentak di 244 titik di awal bulan suci Ramadhan ini. Diantaranya, pasar murah ini digelar di rusun Penjaringan Sari Surabaya, yang langsung diserbu warga sekitar. Warga berharap pasar murah ini digelar terus hingga jelang lebaran nanti.
Ratusan warga di sekitar rusun Penjaringan Sari Surabaya menyerbu pasar murah yang digelar oleh pemerintah kota Surabaya. Pasar murah yang langsung dibuka oleh Walikota Surabaya, Eri Cahyadi ini menjual sejumlah kebutuhan pokok, seperti beras, minyak goreng, gula, dan telur ayam, yang saat ini harga memang sedang meroket di pasaran.
Namun di pasar murah Ramadhan ini sejumlah kebutuhan pokok tersebut dijual dengan harga miring, untuk beras premium dijual dengan harga 67.500 per 5 kilogram, padahal di pasaran dibandrol diatas 80 ribu per 5 kilogram. Sedangkan beras Bulog dijual 50 ribu per 5 kilogram. Semetara untul minyak goreng kita dijual 11.900 per 850 mililiter, dan telur ayam 19 ribu per 10 butir.
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi menyebutkan, pasar murah ini digelar serentak di 244 titik untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok selama bulan Ramadhan dan menjelang lebaran nanti.
“Selain di pasar murah ada di kios tim pengendali inflasi daerah atau (TPID) agar harga-harga sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET),” ungkap Eri Cahyadi.
Walikota Surabaya akan mengevaluasi gelaran pasar murah ini, karena akan rutin digelar seminggu sekali atau dua kali sampai akhir tahun, hingga harga-harga bahan pokok di pasaran stabil.
“Selanjutnya kami akan melakukan evaluasi pasar murah ini untuk dilakukan seminggu dua kali, atau sekali sampai akhir tahun. Selama harga pasar belum stabil, kita lakukan terus (pasar murah) ini,” imbuh Eri.
Eri melanjutkan, dalam pasar murah ini termasuk menambahkan bahan pokok yang belum ada dan terus melonjak, yaitu seperti cabai rawit.
“Kami masih bergerak ke daerah penghasil cabai, seperti di Nganjuk dan sekitarnya. Kami akan terus mencari karena kami bukan penghasil cabai. Kami beli dari petaninya kami bawa ke Surabaya,” tandasnya.
Sementara itu, pasar murah di awal Ramadhan ini cukup membantu masyarakat kecil karena harga bahan pokok yang dijual memang murah dibandingkan di pasaran, sehingga mereka memiliki daya beli
“Pasar murah ini sangat membantu warga. Saya beli beras dan bawang. Kalau beras premium ini saya beli 67 ribu rupiah per kilogramnya, sedangkan bawang merah dijual 10 ribu per setengah kilo. Yaa harganya murah di sini dibandingkan di pasaran,” ujar Nunuk, salah seorang warga.
Karena harga di pasar murah ini betul-betul bisa dijangkau, warga berharap pasar murah ini digelar terus hingga harga di pasaran stabil, atau setidaknya mendekati lebaran karena biasanya harga-harga bahan pokok ikut melambung.
“kamu berharap Pemkot Surabaya terus menggelar pasar murah ini. Biar kami bisa belanja bahan pokok yang murah. Kalau bisa digelar sampai lebaran nanti, biasanya kan bahan pokok naik semuanya. Karena iitu, kami berharap pasar murah terus ada untuk warga,” harap Nunuk. (msi/gol)