- m habib
Takut Gempa Susulan Datang Lagi, Warga Bawean Ngungsi ke Lapangan dan Area Persawahan
Gresik, tvOnenews.com - Pascagempa magnitudo 6,0 yang terjadi di sisi timur laut Tuban, masyarakat Pulau Bawean, Kabupaten Gresik masih dihantui rasa ketakutan datangnya gempa susulan lagi. Warga bersiaga dan memilih mengungsi di lapangan, dataran tinggi hingga area persawahan, Sabtu (23/3).
Beberapa warga di Kecamatan Tambak dan Sangkapura di Pulau Bawean, masih siaga berada di luar rumah. Bahkan, beberapa desa di dua kecamatan di Pulau Bawean, juga ada yang mengamankan diri dengan mendirikan tenda di lapangan, sawah, dan tanah lapang halaman rumah yang berada di dataran tinggi.
Seperti di Desa Sukaoneng, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, sejak Jum'at (22/3) malam, warga selepas salat tarawih langsung berbondong-bondong ke rumah warga yang di dataran tinggi.
“Warga yang rumahnya berdekatan dengan pantai atau berada di dataran rendah, mengungsi ke halaman rumah warga yang berada di dataran tinggi,” ungkap Kades Sukaoneng, Abdul Hayyi.
Selain itu, ada warga satu Dusun Pasir Panjang desa setempat mendirikan tenda di area sawah. Para warga masih khawatir ada gempa susulan. Pasalnya pemukiman warga tepat di bawah perbukitan.
“Satu dusun, Dusun Pasir Panjang warga mendirikan tenda,” ujarnya.
Setidaknya, lanjut Hayyi, ada 25 rumah yang terdampak di Desa setempat. Rata-rata rumah mengalami kerusakan bagian atap dan dinding retak. 17 diantaranya rumah rusak dan tidak layak huni.
“Ini gempa paling dahsyat sepanjang saja hidup di Bawean,” jelasnya.
“Semoga saja tidak ada gempa susulan, dan warga bisa kembali ke rumah dengan tenang. Sekaligus nanti ada bantuan, agar bisa meringankan beban warga yang terdampak gempa ini,” harapnya.
Ketua RW 1 Dusun /Desa Sukaoneng Sarifuddin, juga mengatakan hal yang sama. Pihaknya bersama warga masih tetap berada di luar rumah di tanah lapang halaman rumah.
“Mayoritas warga banyak yang trauma dan banyak mencari tempat yang aman,” ujarnya.
Diakuinya, mayoritas warga desa setempat masih tetap berada di luar rumah. Mengantisipasi kemungkinan gempa susulan yang terjadi.
“Warga yang rumahnya di pesisir pantai dan dataran rendah sudah dievakuasi ke tempat yang aman. Kalau nanti masih terjadi gempa besar kemungkinan warga akan mendirikan posko,” bebernya.
Di Desa Telukjatidawang dan Desa Tambak, Kecamatan Tambak, juga melakukan hal yang sama. Hampir seluruh warga berjibaku dan tidur di lapangan dan halaman rumah warga. Bahkan pergi ke desa lain yang berada di dataran tinggi.
“Sebagian warga Desa Tambak, mengungsi ke lapangan Desa Kelompang Gubuk,” ungkap Kades Tambak Mustain.
Juga di Desa Kumalasa, Kecamatan Sangkapura. Mayoritas warga disana juga mendirikan tenda di tanah lapang depan rumah masing-masing. (mhb/far)