- Tim tvone - hartono
Tempat Penimbunan BBM Ilegal di Tuban Terbakar, Ketua DPRD Minta Polisi Usut Tuntas Mafia Solar
Tuban, tvOnenews.com - Pasca kebakaran hebat yang terjadi di tempat penimbunan BBM di Desa Kaligede, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, DPRD Kabupaten Tuban meminta agar Aparat Penegak Hukum (APH) mengusut tuntas kasus tersebut.
Diduga tempat tersebut merupakan lokasi penimbunan BBM ilegal jenis Solar milik Ahmad Irfan warga Dusun Bian bali, Desa Kaligede, Kecamatan Senori Tuban, yang selama ini beroperasi di wilayah Kabupaten Tuban dan kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Ketua DPRD Tuban, Mohammad Miyadi, menegaskan agar pihak kepolisian mengusut tuntas mafia-mafia solar yang beroperasi di Kabupaten Tuban.
"Kami harap polisi mengusut tuntas kasus kebakaran tersebut, dan juga memberantas mafia solar yang selama ini masih terus beroperasi," tegas Miyadi, kepada awak media Senin (25/3).
Selain mengusut tuntas mafia solar, Ketua Dewan dari F-PKB ini juga meminta polisi agar menertibkan pengelolaan BBM yang tidak menggunakan standarisasi pengolahan dalam bentuk SOP.
"Ini juga harus diperhatikan, selain memberantas BBM ilegal, Aparat Penegak Hukum juga harus menertibkan dan menindak tegas pengelola BBM yang tidak menggunakan standarisasi pengolahan dalam bentuk SOP," tandas Miyadi.
Desakan agar mengusut tuntas, mafia solar juga datang dari aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Tuban.
"Kasus ini harus diusut tuntas, jangan sampai kejadian serupa terulang kembali. Apalagi informasi yang kami terima di lokasi itu tak hanya mengolah BBM mentah, tapi juga dioplos dengan BBM yang berasal dari SPBU," ujar Damanhuri, Ketua GMNI Kabupaten Tuban.
Dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Rianto membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya telah melakukan pemeriksaan lapangan dan meminta keterangan sejumlah saksi. Selain itu juga telah mendata barang bukti yang sudah terbakar yaitu 20 Bul dan 10 drum berisi BBM.
Dari keterangan saksi, kebakaran diduga akibat korsleting listrik atau hubungan arus pendek.
"Saksi yang juga pegawai pangkalan, mengetahui kalau ada korsleting listrik, lalu berupaya memadamkan api itu. Namun, api semakin besar dan saksi minta pertolongan dari tetangga dan api bisa dipadamkan dengan 2 unit mobil damkar. Untuk kerugian materiil senilai Rp 19 juta," jelas AKP Riyanto.
Dikabarkan sebelumnya, bahwa sebuah rumah milik Irfan warga Dusun Biang Bali, Desa Kaligede, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, yang diduga menjadi tempat penimbunan dan pengolahan solar mentah mengalami kebakaran hebat, pada Sabtu (23/3) sore. Kebakaran diakibatkan korsleting listrik. Informasi yang berhasil dikumpulkan, di rumah tersebut selama dijadikan pengolahan BBM mentah atau lantung. Minyak mentah yang diduga diambil dari sumur mentah Banyuurip tersebut kemudian dicampur dengan solar dari SPBU.
"Infonya dikirim ke industri Surabaya, kalau gak begitu yang dikirim ke Sidoarjo, sebagian juga masuk wilayah Kabupaten Rembang Jawa Tengah," tutur sumber yang enggan disebutkan namanya. (htn/hen)