- Tim tvone - edy cahyono
Butuh Biaya Nikah dan Bayar Hutang, Dua Pelaku Perampokan dan Pembunuhan di Malang Diringkus Polisi
Malang, tvonenews.com - Dua pelaku perampokan dan pembunuhan di Jalan Anggodo Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, yang merupakan kakak beradik, dihadapan polisi mengaku melakukan perampokan dan tega menghabisi nyawa korbannya karena butuh biaya pernikahan dan membayar hutang.
Dua orang pelaku ini diketahui kakak beradik bernama M Wakhid Hasyim (29) dan M Iqbal Faisal Amir (28) yang merupakan tetangga korban. Mereka diamankan pada Sabtu (30/3) di rumahnya.
Dalam pres rilis di depan halaman Polres Malang , Wakapolres Malang Kompol Imam Mustolih menyatakan motif pelaku adalah terdesak membutuhkan uang untuk biaya menikah.
"Untuk mengungkap kasus ini, Satreskrim Polres Malang telah membentuk tim khusus untuk melalukan penyelidikan dan olah TKP serta pemeriksaan saksi. Dari hasil penyelidikan, tim berhasil mengidentifikasi para pelaku," ujar Imam dalam press release yang digelar Rabu (3/4).
"Untuk motifnya, tersangka ini mengaku membutuhkan uang untuk biaya menikah dan untuk membayar utang," sambung Imam.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat. Ia menerangkan, pernikahan oleh adik yakni M. Iqbal Faisal Amir akan berlangsung dalam waktu dekat.
“Yang akan menikah adiknya, rencana pernikahan beberapa bulan kedepan. Sedangkan kakaknya (Wakhid Hasyim Afandi) memiliki tanggungan utang tidak besar yakni kurang lebih Rp 5 juta,” bebernya.
Sementara itu, dalam melakukan aksinya kedua tersangka berhasil mengambil dompet yang berisikan uang tunai sebesar Rp 700 ribu beserta kartu ATM. Selain itu, kedua tersangka juga berhasil membawa satu buah handphone milik korban.
“Menurut pengakuan tersangka kejadian cepat, dan panik sehingga yang terdekat ada dompet dan handphone itu yang diambil. Dari pengakuan, uangnya habis digunakan bayar hutang sedangkan handphonenya dibuang di suatu tempat (karena panik),” jelasnya.
Bahkan, dalam pemeriksaan kepolisian kedua tersangka mengaku baru sekali melakukan aksi pencurian. Namun, keduanya mengaku membawa pisau dari rumah untuk digunakan berjaga-jaga.
“Pisau dibawa dari rumah untuk berjaga-jaga,” singkatnya.
Diberitakan sebelumnya, telah terjadi pencurian disertai dengan kekerasan hingga pembunuhan yang terjadi di Jalan Jalan Anggodo (Wendit Timur) No 22 RT 3 RW 5 Dusun Krajan, Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis Kabupaten, pada Jumat (22/3) malam.
Seorang kakek berus 58 tahun, Sri Agus Iswanto ditemukan meninggal dunia dengan luka tusukan benda tajam di leher belakang.
Sementara itu, korban lainnya yakni Ester Sri Purwaningsih (69) juga mengalami luka-luka di bagian wajah. Ia juga diduga telah menjadi korban kekerasan atas peristiwa tersebut. (eco/hen)