- Veros Afif/tvOne
Cerita Dokter Cantik Asal Jaksel yang Harus Rela Rayakan Malam Lebaran di Ruang IGD RSUD Smart Pamekasan
Pamekasan, tvOnenews.com - Lebaran Idul Fitri merupakan momen penting bagi seluruh umat muslim di dunia, terlebih bagi mereka yang merantau jauh dari keluarga mereka.
Bagi mereka, lebaran adalah waktu yang tepat untuk pulang dan berkumpul bersama keluarga dan saudara di kampung halaman.
Meski demikian, tidak semua orang yang bekerja dan merantau bisa pulang kampung dan menikmati lebaran layaknya orang-orang pada umumnya.
Seperti dr Regi (24), misalnya. Dokter cantik asal Jakarta Selatan (Jaksel) itu bukannya mudik, dia justru berjaga di IGD RSUD Smart Pamekasan, Jawa Timur, untuk melayani masyarakat, Selasa (9/04/2024) malam.
Dokter berparas cantik ini tetap harus menjalankan tugasnya untuk memberi perawatan kepada pasien yang membutuhkan pertolongan di ruang IGD RSUD Samart Pamekasan.
"Selama beberapa tahun di IGD RSUD Smart Pamekasan ini terasa sedih dan haru, karena tidak bisa pulang ke Jakarta Selatan untuk bisa berkumpul dengan keluarga dan sanak famili saat malam lebaran," ucap dr Regi.
Dia mengaku harus bisa tegar dan ikhlas karena profesinya di bidang medis adalah sebuah tuntutan.
Pihak keluarga, kata dr Regi, mengaku sudah memahami dan terbiasa dengan tanggung jawab atas profesinya, walau terkadang dia pasti ditanya mengapa tidak pulang pada lebaran.
Bagi dia sendiri sebagai tenaga medis di RSUD Smart Pamekasan, tidak ada istilah berhenti melayani pasien karena pertolongan tidak melihat waktu.
Dia juga bercerita, bahwa saat malam takbiran tahun lalu juga pernah melakukan tindakan kepada pasien kritis.
"Pernah suatu waktu, di saat yang lain sedang takbiran, saya sedang melakukan tindakan membantu pasien yang sedang mengalami masa kritis. Tapi saya bersyukur bisa menolong pasien," kata dr Regi.
Selain dr Regi, kisah haru juga datang dari Kiki (23). Salah satu perawat IGD ini juga harus stand by tidak pulang kampung di malam lebaran.
Perempuan asal Jawa Tengah ini tetap bekerja malam dan kerap mengantar pasien rujukan dari RSUD Smart Pamekasan ke RSUD dr. Sutomo Surabaya.
"Biasanya seperti lebaran tahun kemarin, saya bisa mudik ke Jawa Tengah. Tetapi tahun ini tidak bisa. Lebaran tahun ini hanya bisa menyapa dan mengucapkan hari raya kepada keluarga dengan via video call," ungkap Kiki.
Kiki mengatakan, meskipun tak pulang kampung, dia tetap khidmat menikmati hari lebaran sebab tidak sedikit teman seprofesinya datang ke rumah sakit membawa berbagai makanan khas lebaran seperti ketupat.
"Ada keluarga pasien yang juga memberi makanan saat lebaran. Saya tahu mereka sedang dalam kondisi sulit karena keluarganya sakit, tapi mereka mau berbagi karena tahu bagaiamana rasanya masih bekerja saat lebaran. Suasana itu yang membuat kami tetap semangat. Karena kalau bukan kita, siapa lagi," pungkasnya.(vaf/muu)