- wawan sugiarto
Jembatan Limpas Putus dan Tertimbun Material Vulkanik, Ratusan KK Terisolasi, Warga: Jaringan Listrik Juga Putus
Lumajang, tvOnenews.com - Banjir lahar dingin Gunung Semeru yang terjadi pada Kamis (18/4) lalu, mengakibatkan ratusan KK di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari Kecamatan Candipuro, Lumajang, kembali terisolasi, pascasatu-satunya Jembatan Limpas penghubung antara Dusun Sumber Kajar dan Sumberlangsep putus dan tertimbun material vulkanik.
Pantauan tvOnenews.com di lokasi, terlihat tumpukan batu berukuran besar memenuhi bagian atas Jembatan Limpas yang membentang di atas aliran Sungai Regoyo. Bahkan, di sisi barat ujung jembatan juga putus dan masih berarus deras.
Ade, salah satu warga Dusun Sumberlangsep mengaku sudah dua hari tidak bisa berbuat apa-apa menyusul putusnya Jembatan Limpas ini.
"Ini memasuki hari ketiga kami terisolasi. Ujung jembatan putus dan tertimbun batu sehingga tidak bisa dilalui lagi seperti biasa. Jangankan pakai motor, jalan kakipun juga susah," kata Ade kepada tvOnenews.com, Sabtu (20/4).
Yang lebih membuat Ade semakin sedih, jaringan listrik di Dusun yang dihuni ratusan kepala keluarga ini juga putus dan hingga saat ini belum tersambung.
"Sedih mas. Jangankan kebutuhan sehari-hari, kebutuhan listrik juga tidak ada jadi kalau malam sangat gelap dusun kami ini," jelasnya.
"Untuk kebutuhan isi daya ponsel dan lampu senter, kami terpakasa harus nekat menyebrangi aliran sungai yang masih deras," keluhannya.
Keluhan serupa juga dirasakan Painem, yang mengaku kesulitan memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, karena stok makanan di warung tetangganya juga sudah habis.
"Sampai saat ini belum ada bantuan. Terus kami harus cari di mana untuk memenuhi kebutuhan makan karena stok di warung tetangga juga sudah habis," terang Painem.
Saat ini, Painem dan ratusan warga lainnya hanya bisa berharap agar pemerintah segera membersihkan tumpukan material vulkanik dan membangun kembali jembatan yang putus.
"Dusun kami memang selama ini menjadi langganan dusun terisolasi setiap saat lahar menerjang, hanya bisa berharap pemerintah segera turun tangan. Bersihkan tumpukan batu dan sambung kembali jembatan yang putus agar aktivitas warga dan anak-anak sekolah bisa kembali lancar," pungkasnya.
Sementara itu, dari hasil pendataan dan inventarisir BPBD Kabupaten Lumajang, sebanyak sembilan kecamatan, 21 desa dan sembilan kelurahan terdampak terjadinya cuaca ekstrem yang mengakibatkan terjadinya banjir dan tanah longsor.
Selain mengakibatkan jatuhnya tiga korban jiwa meninggal dunia, akibat cuaca ekstrem ini juga menyebabkan empat unit rumah rusak, 17 unit jembatan rusak serta 24 jaringan irigasi juga terdampak. (wso/far)