Nenek Paitun (92) asal Dusun Pabrian, Desa Sukonolo, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang.
Sumber :
  • Edy Cahyono/tvOne

Cerita Nenek Paitun Calon Haji Tertua di Malang, Jual Tanah Demi Bisa Pergi Ibadah ke Tanah Suci

Selasa, 7 Mei 2024 - 17:27 WIB

Malang, tvOnenews.com - Seorang nenek bernama Paitun (92) asal Dusun Pabrian, Desa Sukonolo, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, menjadi calon jemaah haji (CJH) 1445 H/2024 M tertua di Malang. 

Nenek Paitun yang tinggal sendiri dan rumahnya ada di belakang rumah keponakannya bernama Ida Mafluhah.

Saat ditemui awak media, Ida Mafluhah mengatakan kalau sehari-hari Paitun tinggal seorang diri. Ia tak memiliki anak. 

Sehingga, dirinya yang merupakan anak dari kakak Paitun, yang merawat kesehariannya.

"Sempat saya tawari untuk tinggal bersama. Namun ia menolaknya, maka, mau tidak mau, saya tetap mengawasi dan menengok nenek Paitun," ujar Ida sambil tersenyum kepada awak media, Selasa (7/5/2024). 

Lanjut, untuk masalah makan tiap hari, nenek Paitun sangat menggantungkan diri pada keponakannya. 

"Kalau masalah makan ya sama saya, karena nggak ada yang masakin," terang Ida lagi. 

Diceritakan Ida, nenek Paitun yang keseharian beraktifitas mencari kayu bakar di sekitar tegalan rumah.

Paitun juga rutin mengikuti kegiatan keagamaan, seperti yasinan dan tahlilan.

Bahkan shalat lima waktu tak pernah absen dan selalu berjamaah di musala. 

Berkat ketaatannya dalam menjalankan ibadah membuat Paitun ingin menyempurnakan rukun Islam kelima itu.

Untuk memenuhi panggilan hatinya, Paitun pun sudah menyiapkan uang. 

Uang tersebut ia peroleh dari hasil menjual lahan kering yang diwariskan dari orang tuanya.

“Alhamdulillahnya, ada sedikit peninggalan dari orang tuanya, karena pengen bisa berangkat haji jadi dijual. Keinginannya sendiri kepengen ibadah haji. Biaya daftar Rp26 juta. Nambahnya jadi sekitar Rp60 juta. Ya kaget, karena tidak punya siapa-siapa. Tapi alhamdulillah biayanya kok cukup,” bebernya.

Di kisaran tahun 2019, sebelum Covid-19, Ida mendaftarkan haji untuk Paitun. 

Namun, saat itu ia harus menunggu jadwal keberangkatan. Dan jadwal ke berangkatnya haji di tahun 2024.

Karena usianya yang rentan, sebagai keluarga yang akan melepas keberangkatan kadang ia merasa was-was. 

Namun, melihat antusias Piatun, ia mengaku merelakan keberangkatan adik dari ayah kandungnya itu untuk mengejar keinginan berhaji. 

“Sebenarnya kami berat melepaskan sendiri, tapi juga senang karena keinginan beliau tercapai. Bingung apalagi orang tua, tidak bisa baca tulis. Tapi orangnya pengen berangkat Lillahita’ala, jadi kami hanya bisa berdoa semoga baliau bisa menjadi haji yang mabrur,” pungkasnya.(eco/muu)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:08
06:10
01:41
03:04
02:15
03:41
Viral