- tim tvone - tim tvone
Permintaan Logistik ke Ibu Kota Nusantara Meningkat, Menhub Tambah Operasional Kapal Rute Surabaya - IKN
Surabaya, tvOnenews.com – Dukung kesuksesan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi luncurkan kapal dharma kencana V dengan muatan kendaraan yang paling luas di tanah air, sehingga dapat memuat logistik lebih banyak untuk pembangunan pertumbuhan IKN.
Menhub Budi Karya Sumadi mengapresiasi ketangguhan DLU mengoperasionalkan 48 kapalnya untuk melayani transportasi laut di Indonesia, sehingga dia berharap ketangguhan armada transportasi laut untuk IKN ini wajib terus berlanjut.
"Ketangguhan ini harus dipertahankan, dikembangkan dalam satu konteks bagaimana swasta bisa tampil tidak saja berinvestasi tapi juga mendapatkan keuntungan, memberikan kesempatan lapangan kerja dan melayani daerah terluar," ucapnya Menhub, Sabtu (18/5).
Budi Karya Sumadi juga menerangkan, di IKN banyak yang sudah dibangun dan lahan kesempatan terbuka luas sehingga diperlukan peran swasta untuk turut serta membangun ibukota baru.
"Kapal Transportasi laut IKN ini InsyaAllah memberikan suatu kebanggaan bagi bangsa yang bertahap memindahkan ibukota negara dari Jakarta ke IKN di Kalimantan Utara," ujarnya.
Sekedar informasi, Dharma Kencana V ini mampu mengangkut 1400 orang dan 300 mobil serta memiliki kecepatan lebih cepat dibandingkan kapal sejenisnya, dan penumpang pun dimanjakan dengan fasilitas mewah seperti ruang pijat, barber shop, tempat fitnes hingga untuk jogging.
“Kapal dharma kencana V milik PT Dharma lautan utama (DLU) bagian sari armada mendukung kesuksesan pembangunan ibukota nusantara (IKN) di kalimantan timur, seluruh transportasi yang menuju IKN nantinya sangat terkoneksi dengan perkembangan teknologi paling mutakhir,” ujar Menhub.
Kapal dharma kencana v sendiri memiliki kecepatan 27 knot dan mampu menempuh perjalanan Surabaya ke Balikpapan kurang dari 25 jam, sehingga dapat menyalurkan logistik lebih cepat dan efisien.
“Kini banyak yang sudah dibangun dan lahan kesempatan terbuka luas sehingga diperlukan peran swasta untuk turut serta membangun ibukota baru,” pungkas Menhub.
Dharma lautan sudah melayani rute pelayaran Surabaya Kalimantan sejak tahun 2000 dan dengan adanya armada baru yang lebih segar serta memiliki fasilitas layaknya kapal pariwisata maka IKN pasti membutuhkan sarana transportasi laut yang memadai untuk mengirim orang maupun barang.
"Kapal ini di dalam spesifikasi kecepatan itu bisa menempuh kecepatan dengan 27 knot," terang CEO dan penasehat utama PT DLU Bambang Haryo Soekartono (BHS) di Gapura Surya Pelabuhan Tanjung Perak, Sabtu (18/5).
Memiliki kecepatan sampai 27 knot, kapal ini mampu menempuh perjalanan Surabaya ke Balikpapan kurang dari 25 jam sehingga menyalurkan logistik lebih cepat dan efisien, dan BHS menyebut indeks logistik DLU mengalami peningkatan dibandingkan beberapa tahun silam.
"Bahwa indeks logistik kita pada waktu itu sekitar 26 sekarang sudah jauh lebih bagus dan kita sudah masuk peringkatnya lebih baik daripada sebelumnya," terangnya didampingi Direktur Utama PT DLU Erwin H Poedjono.
DLU sendiri sudah melayani rute pelayaran Surabaya - Balikpapan sejak tahun 2000 dan dengan adanya armada baru yang lebih segar serta memiliki fasilitas layaknya kapal pariwisata. Maka IKN pasti membutuhkan sarana transportasi laut yang memadai untuk mengirim orang maupun barang.
"Ini kami sudah mempersiapkan untuk itu, sebenarnya ini transportasi ke Balikpapan sudah cukup lama dari tahun 2000 sudah ada kapal kita, hari ini kami ubah posisi kapal yang membutuhkan ukuran lebih besar untuk IKN," ucap BHS yang terpilih menjadi anggota DPR RI dari dapil Jatim 1.
BHS pun mengutarakan bahwa DLU juga akan melayani konektivitas Asia Pasifik mulai Dumay hingga Australia dan hal ini telah disampaikan ke menteri perhubungan pada waktu itu masih dijabat oleh Agum Gumelar sembari menunggu infrastruktur pelabuhan yang layak bisa direalisasikan oleh pihak terkait.
"Kemarin akan direalisasikan, hanya sampai dengan saat ini memang infrastruktur pelabuhannya masih belum ada, jadi ini yang kami juga menunggu. Begitu ada infrastruktur kepelabuhan yang layak untuk kapal-kapal kami, kami siap berpartisipasi," tandasnya. (gol)