- tvOne - edy cahyono
Tiga Bocah SD Hanyut di Aliran Sungai Amprong Kedungkandang, Satu Selamat dan Dua Tewas
Malang, tvOnenews.com - Warga Jalan Ki Ageng Gribig gang 2, Kelurahan Madyopuro Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, digemparkan adanya 3 orang anak perempuan yang masih duduk di bangku SD hanyut di sungai low atau aliran sungai Amprong yang lokasinya tak jauh dari rumahnya, Selasa (21/5).
Peristiwa ketiga anak perempuan yang hanyut masuk wilayah Jalan Ki Ageng Gribik gang 2 RT 04 RW 04, Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Dalam peristiwa ini satu anak ditemukan dalam kondisi selamat dan dua lainnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Informasi didapatkan untuk identitas ketiga korban baik yang selamat maupun yang meninggal dunia yakni, Intan Aqilla Zaina (8) kelas 3 SDN 2 Madyopuro ditemukan dalam kondisi selamat, Natasya Ayu Sabrina (8) kelas 2 SDN 3 Madyopuro ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Raya Febrianti (7) kelas 1 SDN 3 Madyopuro ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Rohmad (53) selaku paman dari ketiga korban mengatakan, jika ketiga keponakannya mandi di sungai low sekitar pukul 15.25 WIB, tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya dan lokasi sungai tidak jauh dari rumah ketiga korban.
"Saat itu informasi yang saya dapatkan dari tetangga kalau ketiga keponakannya mandi ke sungai low usai salat ashar, ya sekitar pukul 15.25 WIB dan saat mandi ketiga korban terseret arus sungai low. Namun keponakan saya bernama Intan bisa menyelamatkan diri karena pandai berenang. Sedangkan kedua saudara iparnya terseret arus hingga ditemukan seorang pemancing dan warga dalam kondisi meninggal dunia," ujar Rohmad kepada awak media, Selasa (21/5).
Dikatakan Rohmad, kalau ketiga keponakannya semuanya satu sekolah di SDN 3 Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
"Yang satu kelas 2 yakni Intan yang ditemukan selamat dan Natasya yang ditemukan meninggal dunia. Sedangkan Raya duduk di kelas 1 dan ditemukan meninggal dunia," bebernya.
Sementara Ardin (23) seorang pemancing dan juga saksi mengatakan saat itu sekitar pukul 16.00 WIB saat hendak memancing bersama temannya dimintai tolong sama dua anak laki laki kalau ada anak tenggelam.
"Saya kirain dua anak laki laki ini bercanda, terus saya lihat kok ada dua anak perempuan tenggelam. Terus saya bersama rekan dan warga langsung menceburkan diri ke sungai untuk menolong kedua korban tesebut yang tersangkut di bongkahan bambu. Namun sayang kedua korban saat dinaikan ketepian sudah dalam kondisi meninggal dunia," bebernya.
Di tambahan Ardin, jarak lokasi ditemukan dari lokasi saat mandi terus hanyut di sungai low sekitar 100 meter.
"Intinya korban saat ditemukan masih tersangkut dibawah bongkahan bambu di sungai lo atau sungai Amprong di kedalaman sekitar 3 meter," imbuhnya.
Terpisah, Kapolresta Malang Kota, Kombespol Budi Hermanto yang diwakili KSPK AKP Ivandi mengatakan tadi pihak Polsek Kedungkandang, tim Inafis Polresta Malang Kota datang ke lokasi dan melakukan olah TKP.
"Setelah dilakukan olah TKP dan petugas meminta keterangan dari pihak keluarga dan saksi lainnya, intinya peristiwa ini karena musibah juga tidak ditemukan tanda tanda kekerasan pada tubuh kedua korban, dan pihak keluarga membuat surat peryataan agar tidak dilakukan visum," pungkasnya. (eco/gol)