Seblang Bakungan yang digelar di setelah Lebaran Idul Adha di Banyuwangi.
Sumber :
  • tvOne - happy oktavia

Seblang Bakungan, Ritual Tarian Berusia Ratusan Tahun di Banyuwangi

Senin, 24 Juni 2024 - 15:29 WIB

Banyuwangi, tvOnenews.comSeblang Bakungan kembali digelar di Banyuwangi. Ini merupakan tradisi Suku Osing yang telah berlangsung selama ratusan tahun. Untuk Seblang Bakungan ini digelar di Sanggar Seblang, Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, Minggu malam (23/6).

Seblang Bakungan dikenal sebagai ritual tarian yang dibawakan oleh wanita berumur dalam kondisi trance atau kehilangan kesadaran. Seblang Bakungan digelar setiap 17 Dzulhijjah atau sepekan setelah hari raya Idul Adha atau lebaran haji.

Tarian dengan nuansa magis ini membuat Seblang Bakungan menjadi tontonan menarik yang tetap memikat masyarakat dan para wisatawan.

Tahun ini, Seblang ditarikan oleh Isni, perempuan berusia 52 tahun. Isni baru kali pertama menjadi Seblang. Dia menggantikan Aisah atau Mbah Isah yang sudah berusia 76 tahun. Mbah Isah telah pensiun sebagai Seblang karena kondisi kesehatannya menurun. Isni terpilih sebagai pengganti karena masih memiliki hubungan keluarga dengan Aisah.

Sebelum ritual seblang dimainkan, warga menggelar tumpengan bersama di sepanjang jalan desa. Warga kemudian salat maghrib dan salat hajat berjamaah di masjid setempat.

Ritual dilanjutkan dengan parade obor keliling desa (ider bumi). Selanjutnya di bawah temaram api obor, warga desa makan tumpeng bersama di sepanjang jalan desa.

Ritual dilanjutkan dengan membacakan mantra untuk si penari Seblang agar ia dirasuki roh leluhur. Dalam kondisi trance, penari Seblang tampil menari dengan iringan musik gending seperti Kodok Ngorek dan Seblang Lukinto.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani yang hadir di acara ini, mengaku akan terus mendukung penguatan tradisi dan seni budaya Banyuwangi. Salah satunya dengan memasukkan ke dalam agenda Banyuwangi Festival (B-Fest) setiap tahunnya.

Menurut Ipuk, festival bukan sekadar cara untuk mendatangkan wisatawan, tapi juga upaya menguatkan gotong-royong dan pelestarian budaya, sehingga tradisi dan budaya lokal tetap tumbuh subur di tengah modernitas.

"Di sisi lain, ini adalah cara untuk meregenerasi pelaku seni budaya. Jadi ini bukan sekedar hiburan, namun juga edukasi bagaimana kita semua harus memiliki semangat melestarikan adat tradisi dan budaya kita," urainya.

Ritual ini memukau wisatawan. Egor Danilove, wisatawan asal Rusia yang datang ke pertunjukan tersebut mengaku terpukau saat menyaksikan tarian Seblang.

"Sempat kaget dan merinding saat tahu kalau penarinya dalam kondisi trance. Tapi saya terhibur," ujar dia.

Hal senada diungkapkan Amelia Putri, wisatawan dari Yogyakarta. Menurutnya, tradisi ini kental akan semangat gotong-royong.

"Saya terkesan dengan budaya gotong-royong warga di sini. Ini tradisi yang harus dilestarikan," tuturnya.

Selain Seblang Bakungan, di Banyuwangi juga terdapat ritual Seblang Olehsari. Bedanya, Seblang Olehsari dimainkan oleh remaja perempuan dan digelar hari ketiga bulan Syawal selama lima hari. (hoa/gol)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:02
03:01
02:57
02:35
05:18
01:38
Viral