Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Anwar Iskandar.
Sumber :
  • tvOne - muhammad imron

Ketua Umum MUI Dukung Kebijakan Mendatangkan Dokter Asing, Ini Alasannya

Rabu, 10 Juli 2024 - 10:38 WIB

Kediri, tvOnenews.com - Pengasuh Pondok Pesantren Al - Amin Kediri, juga sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Anwar Iskandar mendukung kebijakan Kementerian Kesehatan RI terkait rencana akan mendatangkan dokter asing.

Menurut KH Anwar Iskandar Indonesia saat ini kekurangan dokter spesialis yang bisa menangani penyakit mematikan, kondisi Indonesia seperti saat ini dokter asing sangat di perlukan.

"Dalam hal Ini Kementerian Kesehatan akan mendatangkan dokter asing, saya kira itu amat sangat penting sekali bahkan sudah lama itu terjadi karena kebutuhan," jelas KH Anwar Iskandar, Selasa (9/7).

Lanjut KH Anwar Iskandar, karena Indonesia saat ini membutuhkan dokter asing lantaran sejauh ini masih kekurangan dokter spesialis. Terutama untuk menangani penyakit mematikan seperti jantung, diabetes maupun stroke.

Akibatnya selama ini banyak warga Indonesia yang berobat ke luar negeri dan tingkat kematian cukup tinggi peristiwa tersebut seharusnya dapat menjadi evaluasi pemerintah.

"Indonesia masif banget dengan penyakit diabet, komplikasi, jantung makin hari tidak turun justru semakin meningkat justru ini seharusnya menjadi evaluasi," lanjutnya.

KH Anwar Iskandar mendukung kebijakan itu akan tetapi dia berpendapat agar dokter asing yang ke Indonesia juga harus mendidik dokter di dalam negeri. Sementara terkait jangka waktunya, tentunya tidak dipekerjakan selamanya.

"Kami dari kalangan ulama mendukung sekali kebijakan itu tapi jangan selama-lamanya jadi dokter asing selain menangani penyakit yang berat sekaligus juga mendidik dokter spesialis ke luar negeri jadi jangan keberadaan dokter asing permanen," imbuhnya.

Dalam agama Islam menjaga kesehatan diri merupakan kewajiban, sehingga dengan begitu mereka setuju dengan kebijakan Pemerintah untuk mendatangkan dokter asing untuk menjaga kesehatan warga Indonesia.

"Dari perspektif agama menjaga tubuh manusia dari kematian itu disebut menjaga diri dari dari hal-hal yang rusak adalah bagian dari Maqosidhus Syar'iah," pungkasnya. (min/gol) 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral