- Kasianto
Cegah Tumbuhnya Spora, BPCB Jawa Timur Lakukan Konservasi Pembersihan Batu Bata di Candi Ngetos Nganjuk
Nganjuk, tvOnenews.com - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur telah memulai kegiatan konservasi dan pembersihan batu bata di Candi Ngetos, Nganjuk. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pelestarian situs bersejarah di wilayah Jawa Timur.
Candi Ngetos, ada beberapa versi, salah satunya merupakan peninggalan tempat pendarmaan Prabu Hayam Wuruk, telah mengalami kerusakan akibat cuaca dan faktor alam lainnya. Untuk menjaga keaslian dan kelestarian candi, BPCB Jawa Timur melakukan pembersihan dan perawatan batu bata yang menjadi bagian penting dari struktur candi.
Proses konservasi ini melibatkan tim ahli dari BPCB Jawa Timur yang menggunakan metode pembersihan mekanis dan kimiawi, untuk menekan tumbuhnya lumut dan korosi pada batu bata candi.
Selain itu, pembersihan juga menggunakan sistem tradisional dengan menyemprotkan minyak Asiri sebelum dibersihkan secara mekanik, untuk mematikan spora pada batua bata candi.
Penanggung jawab tim konservasi BPCP Jawa Timur Agus Iswanto menjelaskan, awalnya proses pembersihan dilakukan penyemprotan secara parsial dengan menggunakan minyak asiri yang dilarutkan pada win 80, hal ini untuk mematikan spora atau lumut yang tumbuh pasa batu bata candi.
"Setelah dilakukan pembersihan secara parsial, kemudian dilakukan pembersihan secar mekanik yaitu menyikat pada seluruh struktur batu bata candi," kata Agus, Kamis (11/7).
Lebih lanjut Agus Iswanto menyatakan, bahwa konservasi ini adalah langkah penting untuk memastikan warisan budaya tetap dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
"Kami berkomitmen untuk melestarikan situs-situs bersejarah seperti Candi Ngetos ini. Pembersihan dan perawatan ini akan membantu menjaga keindahan dan keaslian candi," ujarnya.
Perlu diketahui, Candi Ngetos yang terletak di Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, merupakan salah satu situs bersejarah yang memiliki nilai budaya tinggi. Diharapkan, dengan adanya konservasi ini, candi tersebut dapat menjadi destinasi wisata edukatif yang menarik lebih banyak wisatawan. (kso/far)