Calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Sumber :
  • tvOne - syamsul huda

Survei Calon Gubernur Jatim, Khofifah Ungguli Risma dan Said Abdullah dengan 55 Persen

Kamis, 18 Juli 2024 - 13:35 WIB

Surabaya, tvOnenews.com - Menjelang masa pendaftaran calon kepala daerah, Lembaga Survei Proximity Indonesia merilis hasil survei terbaru terkait peta elektoral Pilgub Jawa Timur 2024. Nama petahana Khofifah Indar Parawansa masih kokoh di semua aspek survei.

"Khofifah Indar Parawansa unggul baik dalam pertanyaan terbuka (top of mind) ataupun tertutup (simulasi beberapa nama)," kata CEO Proximity Indonesia, Whima Edy Nugroho dalam keterangannya, Kamis (18/7).

Dalam survei Proximity Indonesia pada kuisioner pertanyaan tertutup terkait elektabilitas (tingkat keterpilihan) terhadap 18 tokoh yang berpeluang maju sebagai Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa unggul jauh di angka 55,8%. 

Selanjutnya ada nama Tri Rismaharini (Risma) di angka 21,80% disusul Said Abdullah di angka 3%. Lalu ada nama KH Marzuki Mustamar 2,1%, Azwar Anas 1,5%, Emil Dardak 0,9%, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di angka 0,8%, Thoriqul Haq 0,1%, Hanindhito Himawan 0,1%, Badrut Tamam 0,1%, Achmad Fauzi 0,1%. Sementara 7 nama lainnya tidak dipilih, dan sebanyak 13,7% responden belum menentukan pilihan/belum menjawab.

Sementara pada survei Proximity Indonesia pertanyaan tertutup simulasi 12 nama/tokoh yang dipilih menjadi Gubernur Jawa Timur, Khofifah semakin menguat.

"Khofifah Indar Parawansa yang seorang petahana masih menjadi tokoh yang paling banyak mendapatkan dukungan dengan presentase 58,5 persen. Dalam simulasi delapan dan lima calon pun Khofifah Indar Parawansa masih tetap unggul dengan persentase lebih dari 50 persen," jelas Whima.

Proximity Indonesia juga melakukan simulasi terhadap 10 nama tokoh potensial sebagai Wagub Jatim. Hasilnya Emil Dardak menjadi tokoh yang unggul dengan presentase 59,5%, disusul oleh KH Marzuki Mustamar 5,9%, Abdullah Azwar Anas 2,3%, dan Thoriqul Haq 2,1%. Adapun nama lainnya mendapatkan persentase kurang dari 5 persen. 

"Dalam simulasi elektabilitas tujuh dan lima calon sebagai wakil gubernur, nama Emil Dardak masih menjadi yang terunggul mengalahkan nama lainya dengan persentase di atas 50 persen," tambah Whima.

Menurut Whima tingginya elektabilitas Khofifah dan Emil, tentu tidak lepas dari apa yang sudah dilakukan oleh pasangan tersebut dalam periode sebelumnya, yang mendapatkan sambutan positif dari masyarakat Jawa Timur. 

"Survei kami, tingkat kepuasan masyarakat Jatim kepada Khofifah lebih dari 70 persen dengan rincian cukup puas 47,9 persen dan sangat puas 28,2 persen," jelasnya.

Tak hanya Khofifah, pasangannya Emil Dardak, juga mendapatkan respon kepuasan kinerja dari masyarakat, atas apa yang dilakukan bersama oleh Khofifah, selama satu periode sebelumnya. 

"Pun dengan Emil Dardak yang mendapatkan persentase kepuasaan sebesar lebih dari 70 persen dengan rincian cukup puas 47,4 persen dan sangat puas 27 persen. Masyarakat sepakat Jatim menjadi makin baik dalam era kepemimpinan Khofifah-Emil Dardak dengan penilaian sebesar 68,1 persen," tambahnya.

Whima menambahkan peluang Khofifah-Emil menang di Pilgub Jatim 2024 sangat tinggi. Namun, keduanya harus tetap waspada.

"Peluang kemenangan pasangan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim sangat tinggi dengan persentase di atas 60 persen di setiap simulasi pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jawa Timur. Namun, pasangan ini harus mewaspadai tantangan serius dari pasangan Tri Rismaharini dan KH. Marzuki Mustamar yang juga memiliki basis dukungan kuat dan pengalaman politik yang mumpuni," tandas Whima.

Survei Proximity Indonesia dilakukan pada 8-14 Juli 2024 di 38 kabupaten yang ada di Jawa Timur. Penelitian ini menarik dilakukan guna mengukur peluang elektoral dari masing-masing calon berdasarkan preferensi pemilih dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi keputusan pemilih. 

Populasi survei ini adalah seluruh warga Jawa Timur yang punya hak pilih dalam Pilgub Jatim yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah saat survei dilakukan. Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap 800 responden yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling dengan tingkat kesalahan/Margin of Error 3,46% dan tingkat kepercayaan 95%.

Hal ini berarti hasil penelitian ini dapat dianggap representatif dari keseluruhan populasi pemilih di Jawa Timur dengan akurasi yang tinggi. Sumber dana penelitian ini adalah mandiri. (sha/gol)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:35
03:29
06:33
02:13
01:05
10:13
Viral