- tim tvone - khumaidi
Warga dan Petani Tambak di Sidoarjo Demo Tuntut Pemerintah segera Perbaiki Jembatan Ambruk
Sidoarjo, tvOnenews.com - Warga Desa Kedung Peluk Candi, Sidoarjo, menggelar aksi demonstrasi di lokasi ambruknya jembatan. Mereka menuntut Pemkab Sidoarjo segera membangun jembatan sebagai satu-satunya akses jalan warga agar perekonomian terutama petani tambak tidak terganggu.
Koordinator Aksi, Kusnadi, menyampaikan bahwa warga ingin pemerintah segera membangun akses jalan karena sulit mengangkut hasil panen tambak.
"Warga ingin percepatan pembangunan akses warga, setidaknya diberikan bangunan jembatan sementara atau bailey, itu penting untuk mengangkut hasil panen warga petani tambak," ucapnya.
Ia melanjutkan, warga menjadi resah karena kesulitan mengangkut hasil panen, yang akhirnya harus bekerja lebih dengan biaya 2 hingga 4 kali lipat.
"Dalam mengangkut hasil panen harus 2 hingga 4 kali, sehingga membutuhkan tambahan dana, super dobel," ucapnya.
Lebih lanjut, jembatan tersebut juga sangat penting bagi warga untuk memperoleh air bersih, karena bila tidak segera diperbaiki maka mobil pengangkut tidak bisa melintas menyalurkan air bersih ke warga Desa Kedung Peluk.
"Akses yang terputus membuat air PDAM telat (menyalurkan air bersih)," terangnya.
Ia mengakui, meski Pemkab sudah ada rencana untuk membangun jembatan sementara, namun pengerjaan dimulai 3 bulan ke depan.
Baginya dan warga, dalam jangka waktu tersebut dirasa cukup lama karena warga memerlukan akses untuk mengangkut hasil panen secepatnya, terlebih hasil panen nantinya di ekspor ke berbagai negara.
"Warga ingin pembangunan segera dipercepat agar akses untuk ekonomi Desa Kedung Peluk lancar," tutupnya.
Sementara itu, salah satu warga Muhammad Usman menerangkan, mayoritas warga desa Kedung Peluk bermata pencaharian sebagai petani tambak. Apabila jembatan tersebut tidak segera ada solusi, maka warga desa yang menggeluti tambak akan terancam bangkrut.
"Kalau begini terus, jembatan Bailey tidak jadi dipasang warga desa yang pekerjaannya ditambak akan merugi. Karena pada saat pengiriman udang ekspor harus tepat waktu, namun karena jembatan ambrol, udang yang akan diekspor tersebut harus dioper ke kendaraan lain, pengoperan itu memakan waktu dan tambah biaya," pungkas. (khu/hen)