inovasi sistem fototerapi pintar untuk bayi kuning.
Sumber :
  • tim tvone - sandi irwanto

Smart Phototerherapy System Atasi Hiperbilirubinemia atau Bayi Kuning pada Bayi Baru Lahir

Senin, 17 Januari 2022 - 18:47 WIB

Surabaya, Jawa Timur - Hiperbilirubinemia atau bayi kuning menjadi permasalahan yang sering terjadi pada bayi baru lahir. Hal ini diakibatkan karena bayi baru lahir belum mampu  menyaring bilirubin seperti tubuh orang dewasa. Bilirubin adalah zat limbah yang terbentuk akibat proses perombakan sel darah merah.

Hiperbilirubinemia menjadi penyebab kematian nomor 5 di Indonesia pada bayi baru lahir. Permasalahan ini mengakibatkan 60 sampai 80 persen bayi harus dirawat di rumah sakit pada 7 hari pertama kehidupannya. Saat di rumah sakit bayi akan diberi berbagai penanganan untuk mengatasi hiperbilirubinemia, salah satunya adalah fototerapi.

Namun pandemi Covid-19 yang terjadi menjadikan orang tua khawatir untuk memberikan perawatan fototerapi di rumah sakit. Selain itu, pemberian fototerapi yang sesuai dengan dosis dan keadaan bayi menjadi indikator percepatan pemulihan bayi.

Demi menjawab keresahan itu, civitas akademika Universitas Airlangga (Unair) berkolaborasi guna menciptakan sebuah inovasi yang diberi nama Smart Phototerherapy System Airlangga Bilirubin Nesting (AirBiliNest). Inovasi ini dikembangkan oleh dr Mahendra Tri Arif Sampurna dari Fakultas Kedokteran, Andi Hamim Zaidan dari Fakultas Sains dan Teknologi, Dr Muhammad Nafik Ryandono dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan Arya Satya Rajanagara dari Fakultas Kedokteran.

“Inovasi ini merupakan inovasi sistem fototerapi pintar yang dilengkapi dengan kalkulator, adjusted dose, portable yang memungkinkan untuk dilakukan fototerapi efektif di rumah,” kata Arya sebagai perwakilan tim.

Uniknya inovasi ini memberikan lingkungan yang mirip seperti rahim sehingga dapat memberikan rasa nyaman kepada bayi, terlebih pada bayi yang lahir prematur. Inovasi ini sekaligus membantu bayi untuk menguatkan otot-otot dengan bantuan bantalan di bagian bawah perangkat. Inovasi ini juga bisa mencegah terjadinya luka dekubitus pada bayi dan membantu bayi untuk melakukan gerakan-gerakan spontan seperti menggenggam tangan, menghisap jari, atau berpegangan pada tempat tidur.

“Material yang digunakan dilengkapi dengan serat optik yang bersifat hipoalergi dan lembut serta penempatan material yang sesuai, sehingga dapat meminimalkan pancaran sinar biru di siang hari,” ujarnya.

Berita Terkait :
1
2 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:06
03:53
01:00
01:02
01:01
05:31
Viral