- tvOne - wawan sugiarto
Pengibaran Bendera Upacara HUT RI di Lumajang, Dipastikan Tetap Bolehkan Paskibraka Putri Memakai Jilbab
Lumajang, tvOnenews.com - Prosesi pengibaran bendera merah putih saat upacara Hari Kemerdekan Republik Indonesia di Kabupaten Lumajang, dipastikan tetap perbolehkan pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) putri pakai jilbab.
Hal ini disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Lumajang, Indah Wahyuni saat pengukuhan paskibraka di pendopo Arya Wiraraja Lumajang, Kamis (15/8).
"Saya pastikan itu (peskibraka putri tetap pakai jilbab) ya karena itu memang keyakinan agama kita gak boleh otak atik," kata Indah, Kamis (15/8).
Indah menjelaskan, sejak awal dirinya tidak mempermasalahkan paskibraka putri di Lumajang menggunakan jilbab saat bertugas.
"Sebenarnya pemakaian hijab itu tuntunan agama, jadi tetap yang pakai hijab ya pakai hijab tidak ada masalah," tambahnya.
Perihal aturan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang melarang penggunaan jilbab untuk paskibraka putri, Indah mengaku belum mengetahui aturan tersebut.
"Saya belum tahu, saya belum baca, kan itu hanya kata media saja, jadi saya harus buktikan dulu, siapa tau itu gak seperti itu, mungkin ada hal-hal tertentu, tapi nyatanya ya tetap pakai hijab, disini bisa kalian lihat pakai hijab semua," tegasnya.
Sebagai informasi, jumlah paskibraka yang dikukuhkan oleh Pj Bupati sebanyak 75 orang. 40 paskibraka putra dan 35 paskibraka putri.
Pantauan tvOnenews.com di Pendopo Arya Wiraraja saat prosesi pengukuhan, sebanyak 35 anggota paskibraka putri di Lumajang, hanya 3 orang yang tidak menggunakan jilbab, sementara sisanya berjilbab
Sementara Itu, petugas Paskibraka Lumajang Shifa Safana mengatakan, berita tentang pelarangan penggunaan jilbab tidaklah benar.
Menurutnya, tidak ada pelarangan apapun terkait penggunaan jilbab. Ia juga memastikan akan tetap menggunakan jilbab saat pengibaran bendera.
"Setahu saya berita tersebut tidak benar, karena didalam situ terdapat surat persetujuan dari setiap orang, di Lumajang tidak ada larangan, sesuai dengan keinginan masing-masing, nanti masih tetap menggunakan hijab," tutur Shifa.
Petugas lainnya, Mey Shella Gladys Amirtha mengaku tidak setuju dengan aturan pelepasan jilbab.
Meski di Lumajang sampai saat ini tidak ada aturan pelepasan jilbab, Shella memastikan tetap akan memakai jilbab meskipun nantinya muncul pelarangan.
"Saya tidak setuju kalau disuruh lepas jilbab, tapi di Lumajang gak ada, kalaupun ada nanti saya akan tetap pakai jilbab," pungkasnya. (wso/gol)