- tim tvone - wawan sugiarto
Status Waspada, Gunung Semeru kembali Erupsi dan Semburkan Abu Vulkanik Pekat ke Arah Barat Daya
Lumajang, tvOnenews.com - Gunung Semeru (3676 mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, kembali erupsi dengan letusan abu vulkanik yang mengarah ke barat daya pada Senin pukul 11.03 WIB.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 26 Agustus 2024, pukul 11.03 WIB dengan tinggi kolom abu vulkanik teramati kurang lebih 500 meter di atas puncak atau 4176 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Ghufron Alwi dalam laporannya, Senin (26/8).
Dalam laporannya, Ghufron menyebutkan kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya.
"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 125 detik, dengan kolom abu yang mengarah ke barat daya," sambungnya.
Sementara itu, petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru, juga mencatat selama 12 jam terakhir Gunung Semeru telah mengalami beberapa kali erupsi, yakni pukul 00.24 WIB dan visual letusan tidak teramati, namun erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 161 detik.
Berikutnya pada pukul 06.52 WIB juga terjadi erupsi kembali dan visual letusan tidak teramati, namun erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 142 detik.
Selanjutnya, sekitar satu jam kemudian tepatnya pukul 08.07 WIB, Gunung Semeru kembali terpantau erupsi dan visual letusan tidak teramati, namun erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 98 detik.
Hingga saat ini, status Gunung Semeru pada Level II atau Waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.
Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Selain itu warga juga diimbau untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (wso/hen)