kasus perundungan di sekolah.
Sumber :
  • tim tvone - hartono

Heboh, Kasus Perundungan di Sekolah, Siswa Berprestasi di SMP Favorit di Tuban Terpaksa harus Pindah Sekolah

Kamis, 12 September 2024 - 14:00 WIB

Tuban, tvOnenews.com – Lagi-lagi dunia pendidikan di Kabupaten Tuban tercoreng dengan kasus perundungan siswa. Ironisnya, kali ini terjadi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri favorit di Tuban. 

Siswa berprestasi sebagai atlit olah raga bernisial RT ini hanya bisa pasrah dipindahkan ke sekolah lain yang lebih jauh jaraknya sekitar 30 km dari pusat Tuban.

Informasi yang berhasil dihimpun reporter tvOnenews.com, peristiwa berawal pada hari Rabu (4/9) terjadi cekcok antara siswa bernisial RT dan NV. Keduanya siswa kelas 8 SMP Negeri. RT diduga menampar pipi NV, lantaran RT merasa tersinggung dan tidak terima karena sudah sering kali nama ayahnya dijadikan bahan olok-olok oleh NV. Atas  kejadian tersebut NV mengadu kepada orang tuanya.

Selanjutnya pada hari Kamis (5/9), orang tua NV yang juga anggota aparat keamanan di Tuban, mendatangi sekolah untuk meminta pertanggung jawaban pihak sekolah atas kejadian yang dialami anaknya. Kemudian Sabtu (7/9) dilakukan mediasi dengan melibatkan pihak sekolah, orang tua masing-masing siswa, dan juga pengurus komite sekolah.

Dalam pertemuan tersebut orang tua NV, meminta kepada sekolah agar RT dikeluarkan dari sekolah, jika tidak maka kasus tersebut akan dilaporkan ke polisi. Karena tidak punya pilihan lain, pihak sekolah terpaksa memindahkan RT ke sekolah SMPN di wilayah Kecamatan Rengel yang jaraknya sekitar 30 km dari wilayah Tuban.

Saat dikonfirmasi terkait mutasi siswanya, Umirindiyah, Kepala Sekolah SMPN 1 Tuban, tidak bersedia memberikan keterangan. Sementara salah seorang guru yang ikut dalam pertemuan mediasi mengatakan, bahwa hasil keputusan sudah sesuai kesepakatan. Meskipun pihaknya merasa berat melepaskan siswa yang berprestasi di bidang olah raga renang tersebut.

“Sebenarnya kami agak berat melakukan mutasi, dia itu anak berprestasi sebagai atlit renang. Tapi ini terpaksa dilakukan agar semua berjalan dengan baik, karena memang hasil keputusan setelah dilakukan mediasi seperti itu, jadi ini hasil dari mediasi semua pihak,” tutur salah seorang guru yang ikut dalam pertemuan dan wanti-wanti agar namanya tidak ditulis, Selasa (10/9) siang.

Berita Terkait :
1
2 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:20
01:37
02:08
01:38
02:17
01:18
Viral