Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menutup Tutup Program Santri Digitalpreneur Indonesia 2024 di Banyuwangi.
Sumber :
  • Happy Oktavia

Menteri Sandiaga Tutup Program Santri Digitalpreneur Indonesia 2024 di Banyuwangi

Sabtu, 21 September 2024 - 09:21 WIB

Banyuwangi, tvOnenews.comPondok Pesantren Mabadiul Ihsan yang ada di Kecamatan Tegalsari menjadi tempat pelaksanaan program Santri Digitalpreneur Indonesia 2024, Jumat (20/9).

Ponpes tersebut menjadi tempat terakhir sasaran program pelatihan dan peningkatan kapasitas santri di Indonesia yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, Banyuwangi sengaja dipilih sebagai lokasi terakhir pelaksanaan program yang telah berjalan empat tahun tersebut karena beberapa hal.

"Kami tutup program Santri Digitalpreneur tahun ini, sengaja kami pilih di Banyuwangi. Karena kami ingin ada gongya di akhir. Sehingga ekonomi kreatif semakin kuat lagi di tahun mendatang," kata Sandi.

Banyuwangi juga dianggap memiliki potensi ekonomi kreatif yang lengkap. Apalagi, ekonomi kreatif di kota ujung timur Pulau Jawa itu ditunjang juga oleh daya tarik wisata alam yang memesona.

"Banyuwangi ini lengkap semua karena ada pariwisatanya. Saya tadi baru dapat berita, teman-teman lama saya di San Fransisco pada mau ke Banyuwangi karena survingnya. Jadi, daya tarik Banyuwangi sudah mulai didengar karena kekuatan beragam," beber Sandi.

Kelebihan lain Banyuwangi yang tidak dimiliki kabupaten/kota lain, yakni kedekatannya dengan Pulau Bali yang masih menjadi pusat tujuan wisata dunia di Indonesia.

Sandi memaparkan, ekonomi kreatif Indonesia saat ini telah menduduki peringkat ketiga dunia. Kekuatan utamanya adalah sektor kuliner, fashion, dan kriya. Sementara sektor lain yang tengah berkembang cukup pesat adalah film dan musik.

"Tinggal ditingkatkan lagi kualitasnya. Dan garda terdepannya adalah para santri ini," tutur Sandi.

Dalam program Santri Digitalpreneur Indonesia, Kemenparekraf memberi pelatihan dan pendampingan kepada para santri untuk berkembang dari sisi industri kreatif dan digital.

"Kami ingin menyentuh dengan penguatan-penguatan agar santri siap dan memiliki kemampuan digitalpreneur saat nanti menyelesaikan  pendidikan," kata dia.

Kemenparekraf mentargetkan, sekitar 25 persen dari 5 juta santri di Indonesia akan menerima manfaat dari program Santri Digitalpreneur Indonesia sejak pertama kali digagas. Program ini juga diharapkan mampu menciptakan 25 juta lapangan kerja dari kalangan anak muda.

Pengasuh Ponpes Mabadiul Ihsan KH Masykur Wardi berterima kasih atas diselenggarakan program Santri Digitalpreneur Indonesia di pondok pesantren yang ia asuh.

"Kami berharap dengan kegiatan ini, yang ditempatkan di Mabadiul Ihsan, mudah-mudahan bisa menulari kepada santri-santri sehingga mereka akan berkiprah di masyarakat dengan membawa hal positif," kata Masykur.

Selain itu, pihaknya juga berharap agar program Santri Digitalpreneur Indonesia bakal membuat para santri berpikir luas dan terbuka. Sehingga bisa menyerap berbagai ilmu yang bakal bermanfaat bagi kehidupan mereka di masa yang akan datang. (hoa/far)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:16
43:11
04:17
01:49
02:45
04:20
Viral